Kerupuk Upil Khas Cirebon, Si Gurih yang Masih Lestari dan Dicari

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Selain kerupuk “melarat”, ada jajanan khas Cirebon yang belum banyak diketahui wisatawan. Kerupuk Upil namanya. Meski terdengar sedikit aneh, tapi soal rasa kerupuk ini tidak diragukan lagi.

Buktinya, nama upil yang melekat di belakang kerupuk justru menjadi daya tarik sejak dulu dan sampai sekarang tetap dicari oleh mereka yang sangat menyukai makanan gurih.

Adalah krupuk upil Sri Rahayu, merujuk pada salah satu pemilik usaha krupuk upil di Desa Palir, Kecamatan Tengah Tani. Setiap pagi hingga selepas zuhur, kita akan melihat kesibukan yang luar biasa di teras rumahnya yang disulap jadi tempat pembungkusan krupuk oleh para pekerja. Tepat di samping teras berukuran 4X3 meter, tempatnya menaruh seluruh pesanan krupuk upil yang berasal dari berbagai tempat di Cirebon dan beberapa luar daerah.

Sri menuturkan, dirinya ingin mewarisi usaha  dari orangtua sekaligus ingin melestarikan penganan khas Cirebon ini. Usaha makanan, sebut Sri, akan selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat, apalagi jika makanan tersebut mengandung nilai kekhasan yang kentara.

“Namanya memang sedikit aneh, tapi bagi yang sudah tahu kerupuk ini sangat menikmatinya. Dari usaha krupuk inilah orangtua saya bisa menyekolahkan anak-anaknya, kemudian saya juga bisa menyekolahkan anak-anak saya,” katanya saat dijumpai Cirebontrust.com di kediamannya, Sabtu (8/4).

Sri mencoba berkreasi dengan berbagai rasa, mulai dari rasa original yang terasa gurih di lidah, kemudian rasa original bercampur pedas, rasa pedas plus manis, ada rasa terasi, dan yang terakhir dicampur dengan bumbu serundeng. Yang terakhir ini merupakan kreasinya yang terbaru dan ternyata mendapatkan tempat di hati pelanggan, terbukti banyak sekali pesanan terutama dari luar daerah.

BACA JUGA:  Industri Terasi Budi Luhur Dinilai Melanggar Peraturan Pemerintah

“Rasa khas terasi bercampur dan serundeng dengan gurihnya rasa krupuk ini, menghasilkan cita rasa unik di mulut,” kata Sri.

Sri merekomendasikan rasa terasi dan serundeng ini kepada para wisatawan, dan bisa dengan gampang ditemui di berbagai gerai oleh-oleh khas Cirebon. Namun, penjualan rasa original yang dicampur rasa pedas pun masih mendapatkan perhatian dari masyarakat, sebab penjualan krupuk dengan rasa tersebut cukup melejit.

“Pesanan terutama datang dari luar Cirebon, antara lain Jakarta dan Brebes. Tapi rasa original pun masih disukai, terutama di pasar Cirebon sendiri,” imbuhnya. (Iskandar)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *