Citrust.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka bersama unsur Muspika Kecamatan Lemahsugih membersihkan material longsor di sawah dan kebun milik warga di Desa Sadawangi, Sabtu (28/12).
“Kami bersama masyarakat, rekan-rekan BPBD, PSDA, BMCK, Polsek, Koramil membersihkan pohon tumbang akibat longsor agar alat berat bisa masuk ke area bencana. Kami juga membuat sodetan kecil untuk mengalirkan aliran sungai yang tertutup material longsor sebagai antisipasi agar tidak terjadi banjir akibat air terbendung,” ujar Camat Lemahsugih, Rahmat Kartono.
Di tempat yang sama, Kapolsek Lemahsugih, Iptu Yuyun Rusyanto, menjelaskan peristiwa longsor ini menimpa sawah dan kebun warga. Para pemilik tanah atau lahan yang amblas itu adalah H Ating sebanyak 250 bata, Kanda 40 bata, Suha 50 bata, Sahri 250 bata, Maman 150 bata, ‎Abdul Hindun 50 bata, Ayu 125 bata, Engkos 150 bata, Embun 100 bata, Iman 50 bata, Dihyum 200 bata, Ikrom 100 bata, dan Aldip 50 bata.
“Total kerugian ditaksir sebesar Rp600 juta,” jelasnya
Iptu Yuyun mengatakan, tebing longsor dari ketinggian sekitar 200 meter melebar longsoran sekitar 357 ke130 meter. Di atas tebing longsoran ada saluran daerah irigasi saluran paringga. Sementara di bawah longsoran sungai Citerus dan di bawahnya ada bendung Cigede tertimpa longsoran total.
“Tidak ada korban jiwa. Saat ini kami masih melakukan pendataan. Sementara baru ada 13 lahan milik petani Sadawangi yang amblas terdampak longsoran,” ujarnya.
Dugaan sementara terjadinya longsor tanah akibat meningkatnya massa air dalam tanah. Massa tanah hasil longsoran kembali bergerak ke arah bawah. Apalagi jika terus menerus terdapat aliran air di atasnya, seperti curah hujan yang lama.
Pihaknya bersama BPBD dan tim relawan mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di bawah lokasi tanah yang rendah.
“Warga kami minta untuk tidak beraktivitas di bawah lokasi tanah longsoran jika terjadi dan setelah turun hujan, untuk mehindari potensi bahaya longsoran tanah susulan,” pungkasnya. (Abduh)