CIREBON (CT) – Kekurangan armada pengangkut sampah, mengakibatkan tempat pembuangan sampah liar menjamur di Kabupaten Cirebon, salah satunya di Jalan Syekh Datul Kahfi, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon yang merupakan pintu cagar budaya Batik Trusmi. Selasa (16/12).
Seperti diketahui, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) meiliki 40 armada angkut sampah, namun dari jumlah tersebut, hanya 15 yang beroperasi.
Menanggapi hal itu, kepala bagian Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Kholidin mengharapkan campur tangan masyarakat untuk bisa sadar terhadap pengangkutan sampah.
“Kami hanya punya 15 kendaraan saja. Sedangkan yang harus kita tangani sekabupaten Cirebon. Wajar saja kalo ada tempat yang sampahnya tidak tertangani oleh kami, jadi kami mengharapkan turun tangan masyarakat untuk membantu mengangkut sampah dengan cara membuang sampah pada tempatnya atau mengelola sampah yang berceceran,” ujar Kholidin
Termasuk gerobak yang ada, siap disalurkan kepada mereka yang akan memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan masing-masing. Ini adalah program DCKTR yang pada akhirnya sebagai alternatif dalam mengatasi sampah yang ada.
“Kami siap bila ada masyarakat yang ingin mengelola sampah. Tinggal ajukan saja kepada DCKTR dan kami siap untuk melatih bagi mereka yang membutuhkan pelatihan tentang penanganan sampah,” ujar Kholidin. (CT-107)