Citrust.id – Lebih dari 80 persen warga Blok Lamping Desa Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan menjadi pengusaha tahu.
Salah satunya Putra (35) Pemilik Pabrik tahu. Ia menjelaskan, telah 40 tahun merintis usahanya secara turun temurun, mulai dari ayahnya dan ia lanjutkan hingga sekarang.
Produksi tahu memang tergolong memerlukan modal dan biaya besar. Per satu kali produksi atau per harinya, Putra harus mengeluarkan modal sebesar Rp696 ribu untuk membeli kedelai, kayu bakar, minyak goreng, dan keperluan lain, dengan perolehan laba Rp100 ribu per hari.
Adapun kendala yang kerap dihadapi ialah harga kedelai yang terus merangkak naik, seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Karena kacang kedelai sebagai bahan utama, itu diperoleh dari luar negeri. Hal ini menjadi keluhan ia dan pengusaha tahu lainnya.
“Harga kacang kedelai sering naik, dulu ada kacang lokal, dari Majalengka. Sekarang enggak ada, pakenya kacang impor,” ujar Putra kepada Citrust.id, Selasa (2/10/18).
Untuk pemasaran, ia jajakan barangnya ke Pasar Baru, Kuningan, dengan harga 175 per tahunya.
“Kalau dijual langsung harganya Rp500 per bijinya, kalau ke pasar Rp175, bedanya jauh, tapi saya memilih enggak jual langsung di jalan,” pungkasnya./evan