Cirebontrust.com – Pembangunan karakter tidak terlepas dari peran serta pondok pesantren yang tidak terlepas dari rasa cinta pada bangsa. Hal tersebut diungkap Puty Guntur Soekarno, saat melakukan silaturahim Kebangsaan di Ponpes Buntet, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Kamis (10/08).
Salah satu cucu dari sang proklamator, Ir. Soekarno, menyambangi Ponpes Buntet untuk berdiskusi tentang situasi politik, pendidikan dan Kebangsaan, serta budaya Indonesia dengan para kiai di Ponpes tersebut.
Puty yang kali pertama berkunjung ke Ponpes Buntet, dengan mengenakan kerudung merah berbalut pakaian kebaya warna putih terlihat menikmati sesi diskusi dengan kiai berpengaruh di Cirebon, KH. Adib Rofiudin Azza.
Suasana semakin cair ketika sang tuan rumah, Kiai Adib, menyuguhi minuman teh beserta berbagai macam kue kering di meja tamu. Mereka terlihat santai, dengan sesekali melayangkan candaan satu sama lain, hingga membuat tawa lepas tak tertahan.
“Ini silaturahim kebangsaan. Menjalankan amanat dari kakek. Obrolan kita tidak terlepas dari perjuangan santri dan kiai dalam kemerdekaan Indonesia. Kita bicara sejarah dulu, berhubungan dengan peristiwa 10 november di Surabaya. Dimana waktu itu kiai Abas dari Buntet yang diutus sebagai panglimanya,” tutur Puty ke para wartawan seuasi berdiskusi dikediaman Kiai Adib.
Sementara KH. Adib Rofiudin Azza mengungkapkan, Ponpes Buntet dengan Ir. Soekarno mempunyai hubungan emosional yang sangat erat. Dan hubungan tersebut dilanjutkan oleh para keturunannya.
“Kami dengan pak Karno punya hubungan emosional. Khususnya keluarga bu Mega dan Puty sudah sangat dekat. Jadi ini hal yang lumrah,” ungkap Kiai Adib, yang terlihat santai dengan setelan sarung, peci dan kaos berkerahnya. (Riky Sonia)
