Cirebontrust.com – Artis sekaligus desainer, Ivan Gunawan, berkolaborasi dengan Passion Jewelry mengeluarkan koleksi cincin terbaru yang diberi nama Fontanne Ring atau cincin Fontanne.
Cincin tersebut, dilaunching bersamaan dengan pameran Passion Jewelry, 18-24 Juli di CSB Mall, Kota Cirebon.
Saat grand opening toko Passion Jewelry, Minggu (23/07), Ivan Gunawan mengungkapkan, cincin Fontanne terinspirasi dari bentuk air mancur saat dirinya traveling ke Roma, Italia.
Keindahan air mancur tersebut diaplikasikan dalam bentuk cincin berlapis mirip pergerakan air mancur yang menari dari kanan ke kiri.
Pembuatan cincin tersebut menggunakan teknologi diamond terbaru, yakni makro setting yang berbentuk empat dimensi serta terdapat cangkang ke atas dan bagian bawah double.
Cincin Fontanne dilengkapi emas enam gram dan berlian seberat 1,2 karat. Untuk pemilihan warna bisa disesuaikan dengan selera konsumen.
“Ivan Gunawan mengatakan, bersama Passion Jewelry dirinya mengeluarkan karya atau inovasi terbaru. Hingga saat ini kami telah mengeluarkan lebih dari lima koleksi perhiasan,” jelas Ivan.
Owner Passion Jewelry, Antonio Prawira dan sang istri Airyn Tanoe, mengatakan, pada pameran di CSB Mall ini, pihaknya juga menampilkan koleksi desain terbaru seperti Pearl Bangle, Pearl Pendant, Set Solitare, hingga Passion Amulet.
Customer yang berbelanja minimal senilai Rp3 juta, akan mendapatkan voucher dan diikutsertakan dalam undian berhadiah utama cincin Fontanne seharga Rp22 juta.
Dijelaskan Antonio, banyak sekali toko perhiasan yang ada di Indonesia. Namun yang terlibat langsung dalam proses dari hulur ke hilir bisa dihitung dengan jari, salahsatunya adalah Passion Jewelry.
Mulai dari pemilihan kualitas berlian, desain, hingga cara menjual barang sudah dilakukan Passion Jewelry.
Toko perhiasan lain pada umumnya lain membeli dari outseller atau distributor sehingga barang yang dijual tidak ekslusif atau pasaran. Jika sudah dibeli dari distributor berarti status barang tangan kedua sehingga harganya pun tidak bersaing.
“Mereka juga akan kesulitan mengontrol kualitas barang,” ujar Antonio. (Haris)