Cirebontrust.com – Sebanyak 14 warga menjadi korban keracunan massal yang terjadi di Desa Surakarta, blok 3 Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon pada Minggu (11/12) kemarin. Dua diantaranya dikabarkan meninggal dunia.
Keracunan massal terjadi setelah belasan warga tersebut mengonsumsi kerang hijau. Menurut pengakuan salah seorang korban, Dekron, kerang hijau tersebut didapatnya dari seorang nelayan, yang juga merupakan teman orang tuanya.
Berikut adalah nama Korban tewas dan korban selamat keracunan massal tersebut:
1. Farel Setiawan bin Sidik (2), meninggal dunia di Puskesmas Suranenggala, Desa Surakarta blok 3, Kec. Suranenggala, Kab. Cirebon.
2. Kamiri bin Daret (53) seorang petani di desa Suranenggala Lor blok Rebo, Kec. Suranenggala, Kab Cirebon. Meninggal dunia di rumahnya, karena pihak keluarga menolak untuk membawa korban ke rumah sakit.
Sedangkan korban selamat, adalah sebagai berikut:
1. Sidik bin Kadimin (35), Petani, alamat Desa Surakarta blok 3, Kec. Suranenggala, Kab. Cirebon. Sudah berobat ke Puskesmas dan diperbolehkan pulang.
2. Anggi Setiyono bin Sidik (12), seorang pelajar.
3. Dekron bin Anwar (45), pekerjaan buruh,
4. Dasiri binti Cawi (43), masih di UGD RS Pertamina.
5. Peni Siti Riza binti Maksus (19).
6. Ajeng binti Maksus (12), Pelajar.
7. Roni bin Dekron (26), pekerjaan satpam, asal Desa Suraneggala Kulon blok Kamis, RT 04 RW 01, Kec suranenggala, Kab. cirebon
8. Canito alias Kancil (34), pekerjaan tani, alamt desa Suranenggala Kulon, blok Kamis Rt 04 RW 01, suranenggala, Kab cirebon, dirawat di RS Gunungjati.
9. Taswi binti Kasimo (50), IRT, dirawat di RS pertamina.
10. Rusyanto bin Kadmiri (28), pekrjaan petani, dirawat di RS pertamina.
11. Astiah binti Kadmiri (23), IRT.
12. Yasa bin Mista (28), Pekerjaan swasta.
Baca juga:
14 Warga Keracunan Massal Usai Konsumsi Kerang Hijau, 2 Orang Tewas
Keracunan Massal Kerang Hijau di Suranenggala, Polisi Lakukan Uji Lab
H Sugiri: Kerang Hijau yang Dikonsumsi 14 Korban Jenisnya Bebeda
Pihak Polsek Kapetakan berencana membawa dua korban meninggal Dunia tersebut ke RS Gunung Jati untuk dilakukan visum. (Sukirno Raharjo)