CIREBON (CT) – Penurunan harga BBM yang berlaku sejak 5 Januari 2016 diapresiasi masyarakat di Cirebon. Penurunan tersebut terjadi di hampir semua jenis BBM yang dijual pemerintah.
Warga Talun, Jatmiko (40) mengatakan dirinya menyambut baik penurunan harga BBM tersebut. Dengan turunnya BBM, maka ia mengharapkan akan sejalan dengan penurunan harga kebutuhan masyarakat lainnya seperti sembako. “Saya sangat setuju untuk turun, karena saat ini yang saya tahu harga minyak dunia sedang turun dan semoga akan sebanding dengan harga sembako yang nantinya akan turun juga,” harapnya.
Senada Rizki Pamungkas (21), mahasiswa salah satu PTS di Cirebon mengatakan, sudah seharusnya harga BBM diturunkan pemerintah. Dirinya mengungkapkan dengan turunnya harga BBM, maka harus diikuti juga penurunan tarif angkutan umum. “Biar tidak menyusahkan mahasiswa dan pelajar pengguna jasa angkutan umum, masa pas BBM naik tarif angkot cepat naik, ini sudah turun tarifnya juga harus ikut turun,” pintanya.
Namun pada kenyataannya tarif angkutan umum masih berjalan normal dan belum ada penurunan. Ungkapan Yandri (32) supir angkutan umum Gunung Sari-Sumber (GS) masih memberlakukan tarif lama, yaitu Rp 4 ribu untuk umum dan Rp 3 ribu untuk pelajar dan mahasiswa. “Saya menunggu instruksi Organda saja, tapi kemungkinan turun masih belum, harga spare part saja masih mahal,” jelasnya. (Imam Musyaffa)
