oleh

Ini Jawaban Anggota LSM Terkait Penyerangan PT Wintai Garment

MAJALENGKA (CT) – Anggota sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Saeful Yunus, memberikan klarifikasi terkait penyerangan massa ke PT Wintai Garment, di Jalan Raya Bandung-Cirebon Desa Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, pada Sabtu (12/03) dan Senin (14/03).

“Ini dilatarbelakangi pelecehan oleh dua Warga Negara Asing (WNA) karyawan PT Wintai kepada karyawati pribumi. Saya melihat kasus pelecehan terhadap buruh pabrik perempuan di PT wintai sudah berlangsung lama dan ini yang kedua kalinya,” ungkap Saeful melalui sambungan telepon dan blackberry massenger kepada CT.

Beberapa korban pelecehan di PT Wintai diantaranya menurut Saeful adalah berinisial M dan Y. Selain menjadi korban pelecehan, kedua korban tersebut juga terancam dipecat karena salah satu terduga istri pelaku pelecehan asal Taiwan tersebut, merupakan keponakan pemilik saham di PT Wintai Garment.

“Ada upaya pembiaran penegak hukum dan juga pihak keamanan perusahaan terhadap tindakan pelecehan tersebut. Seperti misalnya tindakan pelecehan mengirimkan foto telanjang oleh WNA Taiwan kepada karyawati, ‘diraba-raba’ saat bekerja di pabrik, bahkan ada yang sampai akan dibawa ke hotel,” ungkap Saeful

Soal adanya dugaan penerimaan sejumlah uang oleh anggota LSM, Saeful tak membantah hal tersebut. Ia mengatakan poin pentingnya bukan adanya transaksi, tetapi soal tindakan pelecehan tersebut.

“Manajemen juga membiarkan laporan saksi korban, dan saya tidak minta uang, cuma dikasih operasional oleh Manajer PT Wintai. Uang itu akan digunakan kembali untuk demo demi perlindungan kaum perempuan yang menjadi buruh di PT Wintai,” kilah Saeful Yunus.

Ia berharap kaum buruh perempuan di Majalengka khususnya dan Indonesia umumnya, tidak mengalami lagi diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerja.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, ratusan aparat kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Majalengka mengamankan lokasi pabrik PT Wintai Garmaent di jalan raya Bandung-Cirebon, tepatnya di Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka pada Senin (14/03).

Hal tersebut menyusul adanya kabar penyerangan yang dilakukan sejumlah massa LSM ke PT Wintai, terkait adanya dugaan pelecehan oleh karyawan Asing terhadap sejumlah karyawati yang bekerja di PT Wintai Garment. (Abduh)

Komentar