Ilustrasi
CIREBON (CT) – Seperti biasanya yang sudah terjadi, meskipun harga BBM sudah diturunkan, masih ada saja sopir angkutan umum yang enggan menurunkan tarif angkutan. Akan tetapi, ketika harga BBM naik, secepat kilat tarif angkutan berubah.
Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda), Ateng Aryono mengatakan bahwa penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar harus disikapi langsung pengusaha angkutan. Menurutnya, jika harga premium turun dari Rp6.950 menjadi Rp6.450, dan solar turun dari Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter maka tarif nonekonomi bisa turun dengan persentase 2%.
Untuk tarif ekonomi angkutan bisa turun pada presentase 2% hingga 2,5%. Namun, untuk tarif ekonomi, penurunan tersebut masih harus menunggu inisiasi dari regulator di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). (Net/CT)
Komentar