Citrust.id – Kelurahan Kesenden Kota Cirebon bertekad untuk memaksimalkan potensi keberadaan green house di RW 4 Kebon Benteng Tengah.
Green house ini merupakan bentuk upaya pemanfaatan lahan di perkampungan untuk ketahanan pangan di wilayah tersebut. Tujuannya untuk pemenuhan gizi berbasis masyarakat dengan meningkatkan pola konsumsi sayur dan buah.
Lurah Kesenden, Rulianto SSTP mengatakan, green house yang diresmikan pada Januari 2022 itu, perlu ditindaklanjuti serius melalui edukasi tata cara menanam hingga memiliki nilai jual. Tentunya dengan metode yang tepat.
“Green house ini kan berkolaborasi dengan rumah zakat. Kita ingin memaksimalkan posisi green house menjadi icon ekonomi penggerak. Misal mengubah sampah rumah tangga menjadi magot. Selain baik untuk tanaman, juga sudah memiliki nilai ekonomi,” jelasnya, Jumat (13/5/2022) siang.
Saat ini, kata Ruli, di green house sudah ada beberapa tanaman yang sudah berjalan, yakni pokcoy, kangkung dan beberapa lainnya. Hanya saja perlu dimaksimalkan lagi.
“Nanti kita akan tambah lagi dengan cabe, jeruk santang, jahe, serta rempah lainnya. Jika berjalan baik, keberadaan green house bisa memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan,” ungkapnya.
Bahan pangan yang tersedia di green house, lanjut Ruli, lebih sehat dan bergizi. Hal ini pula yang menjadi tujuan utama keberadaan green house, yakni memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
“Apabila bahan pangan yang digunakan masyarakat itu sehat, maka angka stunting juga akan turun. Selain itu, masyarakat juga tidak perlu jauh berbelanja hingga ke pasar karena sudah tersedia di green house,” imbuhnya.
Ruli juga mengaku, apabila program green house ini berjalan baik maka pihaknya akan membangun kembali di RW lainnya.
Sementat itu, Pakar Mikrobiologi, Deden Lesmana mengatakan, metode penanaman di green house adalah kembali ke alam. Sehingga dalam proses penanaman akan mengdepankan mikroba.
“Yang kita ajarkan adalah prosesnya. Mulanya dari sampah rumah tangga, kemudian pemilahan organik dan nonorganik. Setelah muncul magot lalu dijemur dan bisa menjadi pupuk,” tuturnya.
Deden mengemukakan, bahwa sejumlah daerah lebih memilih magot karena memberikan efek sehat dan pertumbuhan lebih cepat. Apabila digunakan untuk pakan ternak juga sangat baik.
“Selain tidak menimbulkan bau, pembuatan magot juga sangat mudah. Karena hanya dari sampah rumah tangga,” katanya. (Aming)