Citrust.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon meminta pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda bisa dilakukan tahun depan. Dengan sinergi dan kolaborasi, pembangunan infrastruktur yang sempat tertinggal bisa dikejar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., menjadi pembina upacara peringatan Hari Bakti PU ke 76 tingkat Kota Cirebon di halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Jumat (3/12).
Upacara diikuti oleh seluruh jajaran DPUTR Kota Cirebon. Usai upacara, Sekda menyatakan, Hari Bakti PU ke-76 tahun ini mengambil tema Sigap Membangun Negeri. Tema itu terkait dengan pandemi yang saat ini masih terjadi.
Pada kesempatan itu, Sekda mengatakan, pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda bisa dilakukan tahun depan. Dengan sinergi dan kolaborasi, pembangunan infrastruktur yang sempat tertinggal bisa dikejar.
Pandemi Covid-19 selama dua tahun ini menerjang berbagai sektor kehidupan. Tidak hanya kesehatan, tetapi juga infrastruktur. Dana pembangunan infrastruktur dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Itu yang menjadi penyebab pembangunan infrastruktur tidak dapat dilakukan maksimal selama dua tahun ini.
“Kita harus kejar ketertinggalan. Sejumlah pekerjaan infrastruktur yang tertunda segera dilakukan kembali. Terutama infrastruktur pengendalian banjir, revitalisasi drainase, peningkatan jalan dan trotoar, serta pembangunan sejumlah taman yang sempat tertunda,” ujar Sekda.
Sekda berharap kondisi semakin membaik, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik pula. Dukungan, sinergi dan kolaborasi baik antar-instansi maupun stakeholder lainnya dibutuhkan sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
“Dukungan anggaran sudah kami siapkan. Mudah-mudahan tidak ada lagi kondisi yang mengakibatkan asumsi pendapatan kita meleset,” tutur Agus.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kota Cirebon, Syaroni, ATD., MT., menjelaskan, melalui tema hari Bakti PU ke-76 tahun ini, mereka dituntut tanggap terhadap berbagai permasalahan infrastruktur.
Syaroni menambahkan, selama pandemi Covid-19, pihaknya hanya bisa melakukan pemeliharaan infrastruktur. Seperti penambalan ruas jalan yang berlubang, membersihkan drainase dari sampah, dan sejumlah pemeliharaan lainnya.
“Pandemi Covid-19 yang berdampak pada pengalihan anggaran untuk kesehatan. Kami hanya bisa melakukan pemeliharaan infrastruktur. Saya berharap, tahun depan bisa ada jalan keluar,” tandas Syaroni. (Haris)