Diduga Menimbulkan Korban Meninggal, Masyakat Kopiluhur Geruduk Kantor LH Kota Cirebon

CIREBON (CT) – Belasan masyarakat yang menamakan dirinya Front Masyarakat Argasunya dan Pusat Study Lingkungan Indonesia (Peduli) Mendatangi Kantor Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Rabu (25/05).

Mereka meminta kepedulian pemerintah terhadap nasib mereka yang akhir-akhir ini dilanda penyakit kulit aneh dan ganggungan pernapasan hingga merenggut salah satu nyawa, hal tersebut diutarakan oleh kordinator masyarakat, Fathur Rahman.

“Sudah dua bulan kita melakukan penelitian bersama masyarakat di sana, banyak masyarakat yang terdampak akibat dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bahkan sudah ada yang meninggal dunia, hingga kini tidak ada perhatian samasekali dari Pemerintah,” katanya.

Hal tersebut diperkuat oleh penuturan dari Puskesmas bahwa penyakit yang diderita oleh Masyarakat Kopiluhur, Keluruhan Argasunya diduga akibat pencemaran dari udara dan air sekitar. Bahkan diduga salahsatu masyarakat Kopiluhur meninggal akibat infeksi pernapasan.

Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) kota Cirebon, Otang Somantri menampiknya. Menurutnya, warga yang meninggal bukan karena dampak dari TPA, tapi karena memiliki penyakit jantung.

“Saya mengunjungi anaknya, beliau itu memiliki penyakit jantung, sebelumnya dia masih bisa aktivitas seperti biasa. Jangan hanya meninggalnya di TPAS, kemudian dianggap karena dampak TPAS (ISPA, red), jangan seperti itu caranya,” katanya.

Ia menganjurkan untuk penelitian lebih lanjut, terkait penyakit yang melanda masyarakat. Karena menurutnya, sumur yang berada di dekat TPAS saja masih layak digunakan, sedangkan sumur warga diklaim telah tercemar. (Roy)

BACA JUGA:  Universitas Swadaya Gunung Jati Kembali Raih ISO 9001:2015

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *