Citrust.id – Sepanjang tahun 2021, Pertamina EP (PEP) berkomitmen untuk beroperasi dengan optimal meski di tengah dinamika bisnis, gempuran pandemi Covid-19, dan ketidakpastian kondisi global.
Melalui optimalisasi sumber daya, penggunaan teknologi, peningkatan kemampuan dan sinergi, PEP mampu beradaptasi dengan cepat di tengah perubahan dan dinamika bisnis.
Hasilnya, PEP catat kinerja optimal dari berbagai indikator mencakup aspek produksi, eksplorasi, dan HSSE, seperti yang penyampaian pada Rapat Umum Pemegang Saham.
Mengulas sekilas capaian PEP selama tahun 2021, realisasi produksi minyak PEP sebesar 71.392 BOPD dan realisasi produksi gas mencapai 889,79 MMSCFD. Selain itu, PEP agresif melaksanakan pengeboran sebanyak 80 pengeboran eksploitasi dan 135 kegiatan workover.
Peningkatan dan percepatan eksplorasi menjadi strategi PEP yang tak kalah penting dalam upaya peningkatan produksi migas nasional. Empat pengeboran eksplorasi telah selesai dengan penambahan sumber daya 2C sebesar 42,15 MMBOE. Survei seismik 3D dituntaskan mencapai 1.186 KM2 dengan survei seismik 2D sepanjang 258 KM2.
Dalam menjalankan roda operasional, PEP konsisten memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja. Terbukti dengan berhasil mencapai 43.600.741 jam kerja selamat pada tahun 2021 dengan zero fatality.
PEP juga berhasil meraih berbagai macam penghargaan. Di bidang lingkungan, Field Subang, Tarakan dan Sangasanga, masing-masing sabet penghargaan tertinggi Proper peringkat Emas. Selain itu, sebanyak 14 Proper Hijau dari berbagai lapangan.
Tak ketinggalan, penghargaan Subroto Awards dari Kementerian ESDM dan Patra Adikriya Bhumi. Hal itu sebagai bukti komitmen PEP dalam mengimplementasikan semangat kerja berbasis Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
Sr. Manager Relations Regional Jawa, Agus Suprijanto menyampaikan, Pertamina EP memiliki misi untuk mengusahakan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan pada aspek operasi yang baik serta tumbuh dan berkembang bersama. Oleh karena itu, PEP melibatkan masyarakat di sekitar area operasi dalam implementasi program-program pengembangan yang berkesinambungan.
Sebanyak 200 program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) PEP menyasar hingga 303 desa binaan. PEP pun dapat peringkat gold di Indonesia Sustainability Development Goals Award (ISDA) 2021. Hal itu atas upaya dalam meningkatkan taraf pendidikan dan konservasi flora fauna yang terancam punah di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung.
“Meski tahun 2021 masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tetapi PEP berupaya maksimal dan mengelola bisnis dengan prinsip efisiensi sehingga dapat membukukan capaian optimal,” ujar Agus Suprijanto, Rabu (8/7/2022).
Agus Suprijanto menjelaskan, pasca-transformasi pada badan pengelola hulu migas Pertamina dan penetapan Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream tahun 2021 silam, PEP menahkodai pengelolaan migas di Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian Barat.
“Menyandang mandat baru sebagai Regional Jawa, PEP tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai koordinator wilayah kerja di seluruh nusantara,” tuturnya.
Untuk mempertahankan kinerja, PEP menjalankan strategi komprehensif. Existing resource yang ada tetap di-maintain dengan menahan laju decline. Untuk mengimbanginya, PEP melakukan percepatan penyelesaian persetujuan investasi (FID) untuk mengejar realisasi rencana kerja pengeboran.
Di samping itu, PEP mendalami kajian post drill secara menyeluruh untuk membuka peluang eksplorasi baru. Dari segi modal, PEP pun menerapkan prinsip cost management, cost optimization, dan optimalisasi asset.
“Harapannya, dengan strategi tersebut dapat membawa PEP mencatatkan performa maksimal,” pungkas Agus Suprijanto. (Haris)