Cirebontrust.com – Memasuki tahun keempat pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), banyak tantangan yang telah dihadapi.
Banyak yang menyatakan BPJS Kesehatan berhasil dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional. Walau begitu, tidak sedikit yang beranggapan penyelenggaran program Jaminan Kesehatan Nasional belum optimal.
Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Cardi, mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan program JKN tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang terlibat, terutama peserta dan fasilitas kesehatan selaku mitra BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, kata Cardi, perlu terus ditingkatkannya peran dan fungsi fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan dengan kendali mutu kendali biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Hal itu dilakukan agar penyelenggaraan program JKN dapat lebih optimal,” katanya.
Cardi menjelaskan, hingga Oktober 2017, lebih dari 180 juta jiwa dari 230 juta jiwa masyarakat Indonesia telah terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Dengan demikian, sudah sekitar 78 persen masyarakat Indonesia telah ikut serta dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional.
Dari sekitar 180 juta jiwa tersebut, terdapat hampir 110 juta masyarakat fakir miskin dan tidak mampu di Indonesia telah didaftarkan dan dibiayai pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam program JKN.
“Dari angka itu, lebih dari 92 juta jiwa dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sisanya merupakan gabungan dari Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pekerja Bukan Penerima Upah,” ungkapnya.
Cardi menambahkan, dari sekitar 70 juta jiwa yang terdaftar dalam program JKN, masih terdapat beberapa praktik adverse selection yang terjadi di Masyarakat. Perilaku sebagian masyarakat yang hanya mendaftar dan membayar iuran JKN ketika sakit adalah contoh adverse selection.
“Mari kita kawal keberlangsungan program JKN-KIS dengan daftar dan bayar iuran bukan pada saat sakit saja” pungkasnya. (Haris)