INDRAMAYU (CT) – Kasi Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Indramayu, Apip Wijaya mengatakan pihaknya menjamin harga beras tidak akan meroket meskipun harga gabah tinggi.
“Petani Indramayu masih menyimpan stok beras,” kata Apip kepada CT, Sabtu (09/01).
Apip mengaku harga gabah memang naik dikarenakan petani sudah tidak mempunya stok gabah, dan saat ini harga beras masih dalam kondisi stabil.
“Akan tetapi jika dibutuhkan untuk melakukan operasi pasar, kami pasti siap,” ujarnya.
Dia menuturkan harga beras tidak akan mengalami kenaikan, di samping petani masih menyimpan stok dari panen sebelumnya, petani Indramayu pun akan melakukan panen pada bulan Maret 2016 mendatang.
“Jadi kami jamin harga beras tidak akan naik,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah pedagang beras mengeluhkan tingginya harga gabah, yang berdampak pada harga beras yang tak kunjung turun memasuki tahun 2016.
“Sekarang harga gabah naik lagi, otomatis membuat harga beras juga menjadi tinggi,” keluh salah seorang pedagang beras keliling, Kardi.
Kardi mengaku kerap diprotes para pelanggannya akibat harga beras yang tak kunjung turun. Pelanggannya pun akhirnya banyak yang memilih membeli beras dengan kualitas lebih rendah karena harganya lebih murah.
Pemilik kios beras Alaydroes di Pasar Baru Indramayu, Wahyudi mengatakan meskipun harga beras tinggi, tetapi masih stabil. Adapun berbagai harga beras, yakni untuk beras premium kualitas I mencapai Rp 11 ribu per kilogram, beras premium kualitas II Rp. 10.500 per kilogram, dan beras premium kualitas III Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan, beras medium kualitas I saat ini dijual seharga Rp. 9.500 per kilogram dan beras medium kualitas II Rp 9 ribu per kilogram.
Wahyudi memprediksi, harga beras akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Hal itu menyusul naiknya harga gabah simpan di tingkat petani.
“Saat ini, harga gabah simpan sudah sekitar Rp. 6.500 per kilogram. Sebelumnya, harga gabah masih di kisaran Rp. 6.000-Rp. 6.300 per kilogram,” terangnya.
Menurutnya, kenaikan harga gabah usai musim panen gadu memang biasa terjadi. Harga gabah baru akan turun kembali saat petani mulai panen musim rendeng (penghujan).
“Pasokan gabah di tingkat petani saat ini juga mulai berkurang. Pasalnya, gabah tersebut diperoleh dari hasil panen gadu 2015 beberapa bulan lalu. Sedangkan musim tanam rendeng, baru dimulai,” tandasnya. (Dwi Ayu)
Komentar