Citrust.id – Belum memasuki musim panen raya, gudang beras Bulog di Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dalam kondisi kosong.
Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika mengakui, bahwa gudang memang sedang kosong untuk mempersiapkan hasil panen raya yang diprediksi pada Maret mendatang.
“Memang gudang kosong untuk persiapan panen. Kemudian di Kota Cirebon tidak ada panen raya, sehingga stok lain kami ada di gudang yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon,” terangnya, Jumat (17/2/2023) di Pasar Jagasatru Kota Cirebon.
Tetapi untuk antisipasi persiapan Ramadan dan Idulfitri, kata Budi, sudah menerima beras impor luar negeri dari Thailand sebanyak 5 ribu ton.
“Beras impor tersebut kualitas premium dan saat ini masih dalam pengisian. Sampai saat ini baru 120 ton yang masuk ke gudang,” terangnya.
Budi melanjutkan, kekosongan gudang tersebut karena tidak ada suplai atau belum ada panen raya. Mengingat persediaan stok beras di gudang Bulog Larangan ini dari Majalengka, Kuningan dan Kabupaten Cirebon.
“Stok beras yang masuk ke kami ini, bersumber dari Kuningan, Majalengka dan Kabupaten Cirebon. Karena di Kota Cirebon tidak ada panen raya atau hanya spot kecil,” terangnya.
Perihal cuaca, Budi mengakui ada pengaruhnya, tetapi untuk wilayah Cirebon tidak bermasalah. Lumbung beras yang paling banyak adalah wilayah pantura Cirebon bagian barat.
“Memang sempat wilayah Cirebon bagian barat mengalami banjir saat hujan intensitas tinggi, tetapi itu tidak masalah. Mungkin di luar Cirebon yang terpengaruh,” ujarnya.
Budi juga menginformasikan, bahwa Bulog sudah melakukan operasi pasar sejak Januari lalu. Bekerja sama dengan distributor dan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon.
“Stok saat ini aman, bahkan sejak awal 2023 sudah 18 ribu ton untuk operasi pasar. Harganya, Bulog melepas dari gudang Rp8.300 ribu. Tapi setelah masuk pasar HET nya Rp9.400 ribu per kilogram untuk beras medium karena sudah dikemas,” katanya. (Aming)
Komentar