oleh

Bandara Kertajati Disiapkan Jadi Pusat Kegiatan Logistik dan Pemeliharaan Pesawat

Citrust.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Menhub mendorong pengembangan angkutan kargo dan pemeliharan pesawat/Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) agar lebih optimal.

Budi mengatakan, Bandara Kertajati tengah disiapkan menjadi pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat. Bandara itu juga disiapkan menjadi tempat embarkasi zerta debarkasi haji dan umrah.

“Kita harus gencar mensosialisasikan barang-barang apa saja yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien,” katanya, Minggu (9/12).

Ia mendorong pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan para perusahaan kargo internasional, seperti Dubai, Hongkong, dan negara lainnya, sehingga pergerakan angkutan kargo terus meningkat.

“Perlu dilakukan presentasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memperkenalkan Bandara Kertajati kepada calon investor yang memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya mampu didarati pesawat wide body. Kita juga perlu memetakan potensi investasi di sekitar bandara ini,” tuturnya.

Terkait optimalisasi pemanfaatan fasilitas pemeliharaan pesawat (MRO), Menhub mengajak pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya.

“Bandara Kertajati bisa digunakan untuk pemeliharaan pesawat pemerintah,” ucapnya.

Sementara itu, Dirut BIJB Kertajati, M. Singgih, mengatakan, potensi pasar pemeliharaan pesawat masih besar. Sekitar 46 persen pesawat Indonesia masih melakukan pemeliharaan di luar negeri.

Untuk itu, ia menyampaikan permohonan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan daya saing pemeliharaan pesawat. Antara lain, memusatkan armada pesawat yang dimiliki pemerintah untuk melakukan pemeliharaan pesawat di Bandara Kertajati.

Selain itu, memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan pembebasan biaya take off landing untuk pesawat yang akan melakukan maintenance, dukungan bea cukai, jaringan listrik, air, dan kesiapan fasilitas penunjang lainnya.

“Bandara Kertajati memiliki luas gedung terminal kargo 4.480 M2. Saat ini tengah dilakukan sejumlah upaya optimalisasi angkutan kargo, yaitu pengembangan e-commerce hub (cargo village) dan kegiatan penerbangan kargo rutin oleh Asia Kargo. Upaya-upaya ini diharapkan bisa meningkatkan kembali operasional Bandara Kertajati di tengah pandemi,” jelasnya. (Abduh)

Komentar