CIREBON (CT) – Kepala BNN Kota Cirebon, Yayat Sosyana menuturkan bahwa pelajar kini jadi pasar utama para bandar narkoba untuk memasarkan barang haramnya tersebut.
Hal itu terlihat, ujat Yayat, dari banyaknya orangtua yang mendaftarkan anaknya untuk direhabilitasi narkoba kepada BNN.
“Kita belum dapat data konkret, berapa jumlah pasti pelajar yang terindentifikasi narkoba, namun saya yakin satu hingga dua persen pelajar di sekolah adalah pengguna narkoba, ini yang memprihatinkan,” terang Yayat.
Untuk itu, BNN bakal terus menggalakan sosialisasi ke setiap sekolah guna meredam peredaran narkoba. Serta memberitahu siswa yang sudah terindentifikasi narkoba untuk merehabilitasikan dirinya ke BNN, karena siswa yang minta direhabilitasi, tak akan dikenai tindak pidana apapun.
Seperti diketahui, salah satu indikasi meluasnya peredaran narkoba di Cirebon adalah ketika polisi berhasil mengungkap peredaran narkoba Malaysia-Indonesia yang dilakukan di tiga tempat kejadian perkara, diantaranya Rest Area Tol Cipali Arah Jakarta Km 117, Perumahan Bumi Citra Lestari Blok A nomor 2 jalan Jenderal Sudirman Kampung Wanacala RT 03 RW 18 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Serta, di Kapal Bahari I milik PT Inti Galangan Samudra, Dermaga Pelabuhan Muara Jati, Jalan Perniagaan Kelurahan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Sabu seberat 46 kilogram dan 200 ribu pil ekstasi berhasil disita dari TKP tersebut. (Wilda)
