Citrust.id – Pandemi Covid-19 berimbas signifikan terhadap realisasi program Pemkot Cirebon tahun ini dan proyeksi APBD tahun depan.
Banyak program pemerintahan yang harus tertunda karena anggarannya teralihkan untuk penanganan Covid-19. Bahkan proyeksi APBD untuk tahun depan juga harus merasakan dampaknya, lantaran pendapatan tahun ini hampir dipastikan tak mencapai target.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi menjelaskan, proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rancangan APBD 2021 mengalami penurunan. “Hingga sekitar 21 persen,” katanya.
Bahkan secara keseluruhan, proyeksi APBD 2021 juga turun jika dibandingkan dengan APBD tahun ini. Jika tahun ini Rp1,77 triliun, proyeksi APBD 2021 pada kisaran Rp1,28 triliun.
“Tapi itu belum memperhitungkan DAK fisik dan nonfisik, serta bantuan keuangan dari Provinsi Jabar. Kalau tahun depan nilainya sama dengan tahun 2020, maka proyeksi APBD 2021 akan sama mencapai Rp 1,7 triliun,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati berharap, pemulihan pascapandemi Covid-19 bisa berangsur dengan cepat. “Sehingga program yang tertunda di tahun ini bisa dilaksanakan di tahun depan,” ungkapnya.
Eti menambahkan, di sisa waktu jabatannya selama 3 tahun ke depan, ia bersama Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH ingin mengoptimalkan realisasi program berdasarkan visi dan misi.
“Kita harus memaksimalkan waktu di 3 tahun ke depan,” katanya.
Seperti diketahui, Azis-Eti dilantik pada 12 Desember 2018. Saat itu, APBD tahun anggaran 2019 dibahas pada masa Pilkada 2018, di bawah kepemimpinan Pj walikota.
APBD 2020 yang merupakan garapan penuh kepemimpinan Azis-Eti, pada akhirnya tidak bisa dioptimalkan untuk realisasi program. Pandemi Covid-19 telah menggerus banyak anggaran belanja dalam APBD.
“Kita sudah kehilangan 2 tahun pertama (APBD). Mudah-mudahan tahun depan lebih baik,” kata Eti. (Aming)