Ilustrasi
CIREBON (CT) – Post vacation blues, kondisi tersebut biasa terjadi usai liburan panjang, ketika menyadari bahwa Anda harus kembali kepada rutinitas. Anda seketika menjadi melankolis, mengingat-ingat betapa menyenangkannya liburan kemarin. Kemudian Anda pun merasa tertekan saat mengingat file skripsi, tugas, atau tumpukan email pekerjaan. Belum lagi macetnya lalu lintas, serta agenda meeting yang harus dilakukan.
Malas. Itulah tanda-tanda awal Anda mengalami post vacation blues. Hal itu tidak baik. Anda akan kehilangan produktivitas serta lebih mudah stress.
Rita Anya Nara, penulis buku “The Anxious Traveler” menyebutkan, bahwa wajar bila Anda mengalami euforia akibat pengalaman menyenangkan usai traveling. Anda seperti tidak ingin meninggalkannya begitu saja, padahal masih ada “dunia nyata” menunggu di depan mata. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi post vacation blues.
Seperti bergerak, bukan sekadar bangun dari tempat tidur atau melangkahkan kaki ke kamar mandi. Secara tidak sadar, saat traveling tubuh Anda akan semakin aktif meski tidak berolahraga secara harfiah.
Lebih banyak bergerak itulah yang menyebabkan Anda merasa lebih fit dan sehat saat liburan. Oleh karena itu, cobalah berolahraga atau sekadar jalan sore di taman kota. Badan yang fit akan membawa suasana hati yang baik.
Meski baru selesai liburan, Anda pasti sudah “kangen” dengan suasananya. Oleh karena itu, coba rencanakan perjalanan berikutnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk jangka pendek, Anda bisa menyambangi destinasi-destinasi di sekitar kota domisili pada akhir pekan. Jangka panjangnya, cobalah cek kalender dan perhatikan tanggal merah. Anda bisa merencanakan liburan jauh-jauh hari ke destinasi incaran Anda. Ini akan membuat Anda kembali bersemangat meski post vacation blues melanda. (Net/CT)