CIREBON (CT) – Kasus yang menimpa empat bocah asal Pekalongan, Jawa Tengah yang diduga telah dipekerjakan secara tidak manusiawi oleh pengusaha sarang burung walet di jalan Pemuda Kota Cirebon terus dikawal oleh ormas Islam Almanar Kota Cirebon.
Proses advokasi guna menjerat pelaku (Heru) pihak Al-manar mengaku pernah didatangi oknum aparat kemanan (Brimob) guna menghentikan langkahnya.
Hal tersebut, diutarakan Pimpinan Al-manar, Andi Mulya saat ditemui Cirebontrust. Dirinya mengaku sudah ada dua orang yang menego organisasinya untuk tidak melanjutkan perkara. Pertama, kuasa hukum pelaku, kedua, oknum brimob.
“Kalau kuasa hukum pelaku, karena mungkin dia mengetahui hukum, dia santai. Tapi, yang oknum brimob itu cukup keras, dia sih mengaku dulu pernah kerja di situ tapi sekarang dinas di Bandung,” jelasnya.
Bahkan pihaknya mengaku, pelaku juga sampai mendatangi keluarga korban untuk mengajak damai. Lanjut, Andi, pelaku sampai menawarkan ratusan juta kepada keluarga korban.
“Karena kami dampingi korban sampai pulangnya ke Pekalongan, pihak keluarga korban menolak, mereka sudah menyerahkan kepada kami. Sekarang baru Heru yang diproses hukum (penjara), kami terus mendesak kepolisiaan untuk menjarakan ibunya (Indah),” tukasnya.
Pihaknya sudah bulat untuk mengawal kasus mempekerjakan anak di bawah umur ini sampai tuntas. Tambah, Andi, agar ke depan Cirebon tidak ada lagi kejadian serupa. Bila kasus perbudakaan ini dinegosiasikan, jelasnya, seolah masyarakat kita dapat dibeli semua. (Roy)