CIREBON (CT) – Protes dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu saja muncul. Namun baru-baru ini Ketua Pelaksana PPDB Kota Cirebon, Abdul Haris punya cerita sendiri mengenai ngototnya orangtua siswa mendaftarkan anaknya di sekolah favorit.
Haris menceritakan, ada seorang ibu yang protes kepada panitia karena merasa ditolak saat mendaftar di SMAN 6 Cirebon. Padahal, penolakan itu disebabkan NEM anaknya yang di bawah passing grade dan kuota SMAN 6 sudah penuh.
Ternyata, orang tua tersebut bersikeras dan melayangkan protes ke panitia. Bahkan menyebut panitia merampas hak anaknya bersekolah. Dari kasus ini, Haris meminta untuk menarik pelajaran. Orang tua dan siswa diharapkan tidak memaksakan diri.
“Barusan ada yang protes, makanya kami minta orang tua dan siswa jangan memaksakan diri. NEM tidak cukup, kuota sudah penuh, lebih baik cari sekolah lain yang sesuai,” tandasnya.
Menurutnya, dalam jalur ini para pendaftar dituntut untuk bersaing dalam passing grade. Untuk mendapatkan sekolah yang sesuai dengan NEM siswa, ia mengimbau kepada para orang tua untuk aktif mencari informasi sebelum menentukan pilihan.
Kemudian membandingkan dengan nilai rata-rata tahun ajaran sebelumnya (minimal lebih tinggi dari passing grade terendah tahun berlalu). Bilamana daya tampung sekolah sudah diketahui terbatas, sebaiknya sudah memikirkan alternatif.
“Ini tentunya demi kebaikannya juga. Beberapa sekolah swasta yang tersebar di lima kecamatan di Kota Cirebon juga banyak yang sudah memiliki mutu dan kualitas yang baik,” sarannya. (Wilda)