LD PBNU: Teguhkan Komitmen Dakwah untuk Kebangsaan dan Kemanusiaan

  • Bagikan

JAKARTA (CT) – Dakwah tidak semestinya keluar dari koridor semangat kebangsaan yang dilandasi oleh spirit kemanusiaan. Karena itu, Dakwah haruslah mengukuhkan nasionalisme dan menyebarluaskan nilai cinta kasih sesama untuk perdamaian. Itulah konsep dakwah rahmatan lil alamin.

Dua point di atas itulah, yakni kebangsaan dan kemanusiaan yang menjadi entry point pada “Dialog Kebangsaan, “Meneguhkan Komitmen Dakwah Kemanusiaan” yang digelar oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) pusat pada Kamis (18/08) di Hotel Acacia, Keramat, Jakarta.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua LD PBNU Pusat, KH. Maman Imanulhaq selaku Ketua Panitia Acara Dialog Kebangsaan.

Lebih jauh Kiai Maman menyebut jika NU itu lahir dari spirit Hubbul Wathon atau Cinta Tanah air.

“Kecintaan kita pada tanah kelahiran (leluhur) akan memompa energi nasionalisme sehingga kita akan terus bergerak untuk membangun sebuah peradaban bangsa ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan itupun menegaskan bahwa jika nasionalime kebangsaan yang menjadi spirit dakwah rahmatan lil alamin itu, harus dilandasi pula oleh spirit kemanusiaan.

“Dakwah itu untuk menebarkan nilai cinta kasih sayang kemanusiaan. Kalau hanya menebar permusuhan dan kebencian itu provokasi namanya”, tegasnya.

Kyai Maman meminta para Da’i yang selama ini gencar menebarkan kebencian (hate speech) dan memicu kekerasaan untuk menghentikan dakwah semacam itu.

“Dakwah harus menebarkan energi positif bagi kemajuan bangsa ini, dan menciptakan perdamaian dunia yang dilandasi oleh spirit kemanusiaan,” tukas Kiai Maman.

Dialog kebangsaan yang digelar dalam rangka Halal bi Halal LD PBNU itu dihadiri oleh Rais Amm PBNU, KH. DR. maruf Amin, Ketua PBNU KH. Prof. Dr. Said Aqil Sirodj, MA dan tokoh-tokoh nasional. (Abduh)

BACA JUGA:  Potong Rambut Gratis, Relawan Perkuat Dukungan untuk Paslon Beres
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *