CIREBON (CT) – Indonesia memang surga kecil di dunia. Bagaimana tidak? Sebuah ikan langka menyerupai hiu spesies Oxynotus bruniensis (Prickly Dogfish) tidak sengaja ditemukan oleh Aiptu Jeffry Nggala, anggota Polsek Urban Wanea. Karena kondisinya terus melemah hingga akhirnya mati, Jeffry menyerahkan ikan langka itu ke akademisi untuk diteliti.
Tim khusus dari FMIPA dan FIK Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pun dibentuk. Bukan peneliti dalam negeri saja yang kepincut untuk mengorek asal usul ikan tersebut, peneliti luar negeri pun ikut bergabung dalam tim.
Anggota tim dari internal Unsrat di antaranya Prof Janny D. Kusen, Prof Farnis B. Boneka, Prof Winda Mingkid. Masing-masing mereka memiliki latar belakang keahlian dalam Ikhtiologi, Taksonomi Morfologi, Genetik, Fisiologi, dan Bio-Ekologi Kelautan.
Janny membenarkan ikan temuan Jeffry merupakan langka karena jarang ditemui. Sebaran ikan tersebut selama ini berada di Selandia Baru dan Australia bagian tenggara.
Sesuai teori peneliti asing, hiu jenis itu hanya ada di dua perairan negara beriklim sub tropis tersebut. Penemuan di wilayah perairan tropis menurut Janny, bakal menjadi suatu terobosan baru sekaligus perdebatan sengit antarsesama peneliti.
Kabar temuan ikan langka ini juga menggegerkan Malaysia. Bahkan Jeffry pernah dihubungi salah satu WN Malaysia yang berniat membeli. Selain akun mengaku berasal dari Malaysia, dirinya mengatakan ada juga yang dari Selandia Baru. Alasannya sama, demi ilmu pengetahuan. Hanya saja, akun diduga peneliti asing ini hanya meminta potongan kecil ikan. (Net/CT)