CIREBON (CT) – Warkinah, begitu nama sosok pria gigih dari Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon yang mencetuskan ‘Dapur Ilmu’ semacam rumah singgah Layanan Bacaan Masyarakat di desa tersebut. Tidak ada yang lebih membahagiakan Warkinah selain melihat para lansia (hampir semuanya adalah perempuan berusia di atas 50 tahun) itu mau belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Keprihatinan melihat masyarakat lansia yang masih buta huruf dan angka itu, menjadikan Warkinah mencoba untuk memberikan ilmu yang bermanfaat dengan membimbing dan mengajari mereka tanpa lelah. ‘Dapur Ilmu’ Warkinah sudah berjalan selama kurang lebih dua bulan. Aksi Warkinah mengajari para lansia ini pada mulanya banyak ditentang oleh berbagai pihak karena dinilai sebagai tindakan melecehkan. Tetapi itu tidak membuatnya patah arang.
“Murid lansia di ‘Dapur Ilmu’ ini adalah mereka yang semasa sekolah tidak mendapat ijazah SD, putus SD, drop out SD. Bahkan ada yang kelas 6 SD ingin ikut ujian tidak bisa. Ketika mereka belajar di sini, nanti pada akhirnya akan diberikan Surat Melek Huruf yang ditandatangani oleh dinas setempat,” ujarnya setelah memberikan materi menulis nama dan tandatangan kepada Cirebontrust.com, Selasa (23/2).
Warkinah dibantu oleh dua orang guru yang dihonori semampunya. Bahkan, Warkinah kerap menggadaikan emas dan meminjam uang kepada istrinya untuk membeli buku dan peralatan belajar mengajar. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan pria seusianya yang lebih memikirkan urusan pribadi ketimbang kepentingan umum.
“Saya justru lebih banyak belajar dari mereka. Saya sangat terinspirasi oleh mereka. Semangat ingin bisa membuat saya tetap bertahan. Metode pembelajaran yang saya gunakan adalah Andragogi yang artinya belajar itu berawal dari pengalaman-pengalaman mereka (metode untuk orang dewasa) yang kemudian saya terapkan dalam pemberian materi,” paparnya .
Sebagai contoh, Warkinah memberika tema materi menulis nama dan tandatangan, penyakit-penyakit seperti DBD yang kerap berkembang di masyarakat sehingga materi pembelajaran muncul dari murid-murid lansianya dan dikembalikan kepada mereka lagi. (SW/CT)