Muscab IDI KabupatenCirebon, Dokter Catur Setiya Jadi Ketua Baru

  • Bagikan
Muscab IDI KabupatenCirebon, Dokter Catur Setiya Jadi Ketua Baru
(Ketua IDI Kabupaten Cirebon terpilih, dr Catur Setiya Sulistiana, mendapatkan ucapan selamat dari anggota IDI)

Citrust.id – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Cirebon menggelar Musyawarah Cabang (Muscab), Sabtu (16/8/2025). Acara berlangsung di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon dan dihadiri para anggota IDI Kabupaten Cirebon.

Melalui proses pemungutan suara, dr Catur Setiya Sulistiana, MMedEd, terpilih sebagai Ketua IDI Cabang Kabupaten Cirebon periode mendatang.

“Terima kasih kepada seluruh anggota IDI Kabupaten Cirebon yang telah menggunakan hak pilihnya. Mari kita bersama-sama membesarkan IDI sebagai organisasi profesi yang membantu masyarakat, sekaligus mendorong kemajuan anggotanya,” ujar dr Catur, usai terpilih.

Catur menekankan, profesi dokter saat ini kerap menjadi sorotan, bahkan tidak jarang mendapat perlakuan yang tidak pantas. Karena itu, menurutnya, IDI Kabupaten Cirebon akan mendorong anggotanya memahami persoalan hukum yang terkait profesi medis.

“Dokter tidak harus kuliah di fakultas hukum, tetapi IDI bisa bekerja sama dengan FK UGJ dan kepolisian untuk memberikan sosialisasi hukum melalui seminar. Harapannya, para dokter dapat bekerja dengan nyaman tanpa terbebani masalah hukum,” katanya.

Ketua Panitia Muscab, dr M Yusuf Handoyo SpB, menyampaikan rangkaian kegiatan Muscab diawali dengan pra-Muscab berupa bakti sosial di tiga puskesmas, melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon. Selain itu, panitia juga menggelar turnamen futsal pada 2–3 Agustus 2025 yang diikuti lima tim lintas cabang dan organisasi dokter.

“Kami menjaring 138 nama calon ketua dari usulan anggota. Terima kasih atas kerja sama panitia dan partisipasi anggota IDI Kabupaten Cirebon,” ujar Yusuf.

Pelaksana tugas Ketua IDI Kabupaten Cirebon, dr Widiyatmiko Arifin Putra SpOT, menegaskan bahwa Muscab bukan sekadar agenda organisasi, melainkan momentum penting di tengah tantangan dunia kedokteran yang kian kompleks.

BACA JUGA:  UGJ Terima Dua Mahasiswa Belanda melalui Program Student Exchange

“IDI harus hadir sebagai garda terdepan untuk meningkatkan martabat profesi. Muscab juga menjadi ajang regenerasi agar ketua terpilih bisa adaptif dan berwawasan luas,” ujar Miko.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni MKes, berharap Muscab melahirkan pemimpin IDI yang visioner dan sinergis dengan pemangku kepentingan.

“Peran dokter bukan hanya menyembuhkan pasien, tetapi juga memperkokoh profesi. Dinkes akan terus menjadi mitra strategis IDI Kabupaten Cirebon,” katanya.

Sementara itu, Ketua IDI Jawa Barat, dr M Luthfi SpPD KHOM FINASIM, menegaskan bahwa Muscab adalah forum tertinggi di tingkat cabang untuk menentukan arah organisasi tiga tahun ke depan, termasuk memilih ketua cabang.

“Muscab harus dipersiapkan matang, karena tantangan dunia kesehatan semakin kompleks. Selain itu, setelah terbitnya UU Nomor 17 Tahun 2023, kewenangan IDI terkait rekomendasi izin praktik dan penerbitan SKP kini diambil alih pemerintah. Hal ini berdampak terhadap keterikatan anggota IDI,” ujarnya.

Menurut Luthfi, kondisi tersebut memengaruhi keuangan organisasi karena iuran anggota menurun.

“Ada cabang seperti IDI Ciamis yang iurannya bagus. Itu bisa jadi contoh,” ujarnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *