Citrust.id – Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Majalengka ajak siswa cakap digital seminar literasi digital di SMKN 1 Maja, Kabupaten Majalengka, Kamis (9/3/2023).
Sebanyak 800 siswa SMK mengikuti seminar bertemakan “Makin Cakap Digital Dalam Bermedsos” tersebut.
Hadir sebagai narasumber, Didno pengurus RTIK Jabar, Wanta Heryana dari Relawan TIK Majalengka, dan Asep Indra Niagara guru SMKN 1 Talaga.
Kepala Sekolah SMKN 1 Talaga, Abah Udin Wahyudin, menyambut baik seminar yang RTIK Kabupaten Majalengka gelar bersama Pandu Digital itu.
“Pada era digitalisasi ini, tentu kecakapan digital sangat penting para siswa SMK kuasai. Ini juga sangat menunjang kurikulum di sekolah kami,” ungkapnya.
Seminar berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. sedangkan sesi kedua mengangkat tema “SMK Makin Cakap Digital Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0.
Narasumber yang hadir, yakni M. Abduh Nugraha Ketua RTIK Majalengka, Budi Priatna Guru SMKN 1 Maja, dan Esa Firmansyah pengurus Relawan TIK Jawa Barat.
Ketua Relawan TIK Kabupaten Majalengka, M Abduh Nugraha, mengatakan, literasi digital dapat melalui edukasi, diseminasi, sosialisasi konten atau materi terkait dunia digital dan teknologi.
“Untuk mendukung literasi digital, Relawan TIK mengajak para mitra untuk  menyelenggarakan seminar, sebagai salah satu penyelanggaraan kegiatan diseminasi dan literasi digital bagi siswa. Program ini tersaji secara luring, dengan menghadirkan lebih dari satu pemateri yang memiliki kompestensi di bidangnya,” ungkapnya.
Abduh mengatakan, seminar literasi digital telah berlangsung bagi 2.500 siswa SMK pada tahun 2022. Selanjutnya, bagi 800 siswa SMK pad tahun 2023.
“Tahun ini, kami juga berencana menggelar seminar serupa tingkat perguruan tinggi. Sudah ada dua perguruan tinggi yang sudah ajukan,” ungkap Abduh.
Abduh menjelaskan, ada empat tema besar tentang literasi digital. Pertama, digital skills, yaitu kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras. Termasuk piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, digital ethic, yaitu kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital.
Ketiga, digital culture. Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila , dan Bhinneka Tunggal Ika.
Keempat, digital safety. Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisa, menimbang, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital.
“Empat tema besar di atas yang jadi materi yang para narasumber sampaikan,” tutur Abduh.
Sementara itu, Wakasek Bidang Humas SMKN 1 Maja, Agus Mulyana, mengapresiasi seminar literasi digital di sekolahnya.
“Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat untuk siswa. Ke depan, kami siap bekerja sama lagi untuk kegiatan serupa atau yang lainnya,” imbuhnya. (Abduh)