Citrust.id – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Majalengka mengalami stagnasi kurang lebih dua tahun. ICMI tidak akan berubah apabila tidak melakukan inovasi.
Hal tersebut dikatakan Diding Bajuri, saat pidato pelantikan sebagai Ketua ICMI Kabupaten Majalengka di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Kabupaten Majalengka, Rabu (22/3).
Diding mengatakan, tema bersinergi diambil karena pihaknya banyak merangkul potensi dari semua pihak. Respons dari Pemerintah Kabupaten Majalengka dan Ketua DPRD sangat baik.
Pihaknya siap berkontribusi membangun Majalengka Raharja dan Indonesia Emas 2034 dengan ruang dan potensi masing-masing.
“Kunci membangun Majalengka ke depan adalah bersinergi merangkul semua elemen. ICMI memberikan kontribusi pemikirannya untuk menjadi mitra sanding, bukan mitra tanding, agar Majalengka Raharja,” imbuhnya.
Ketua ICMI Jawa Barat, Prof. Dr. H. Mohamad Najib, mengatakan, gagasan cendekiawan dengan beragam keahlian dan profesi sangat terasa kalau kemampuan intelektualnya dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat dan bangsa.
Itulah awal berdirinya ICMI, kolaborasi dan sinergitas ICMI dengan pemerintah saat dirintis BJ Habibie dan memiliki komitmen ikatan dan kelembagaan.
“ICMI juga harus memiliki komitmen keislaman kepentingan umat muslim. Sepenuhnya kami baktikan untuk kepentingan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Bupati Majalengka, Karna Sobahi, mengatakan, kontribusi ICMI dengan pemikiran-pemikirannya sangat diperlukan pemerintah daerah, untuk mencari solusi berbagai permasalahan sosial, ekonomi, budaya, dan lainnya.
“Majalengka ini butuh konsep, kritik dan saran. Silakan masukkan konsepnya dengan baik, nanti bisa diimplementasikan,” ungkapnya. (Abduh)