Citrust.id – Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kesehatan Kota Cirebon melakukan random sampling tes swab di enam sekolah, baik SD, SMP, dan madrasah serta pondok pesantren.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Cirebon sudah berjalan dua bulan.
“Sebagai antisipasi gelombang kasus Covid-19 kluster pelajar, kita lakukan random sampling sebanyak 600 pelajar dan didapati lima orang terkonfirmasi positif,” ujarnya, Rabu (3/11/2021) pagi.
Agus juga menjelaskan, tim medis juga mendapati empat pelajar terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan tracing kembali. “Ada tambahan empat orang lagi hasil tracing, jadi totalnya sembilan pelajar,” ungkapnya.
Sebaran pelajar yang terkonfirmasi positif itu, kata Agus, diketahui ada di SMP, madrasah dan satu orang di pondok pesantren. Sedangkan di SD tidak ditemukan kasus positif Covid-19.
“Kita pantau dan tim medis juga sudah melakukan tracing kembali di sekolah. Alhamdulillah hasilnya negatif kasus,” tuturnya.
Berdasarkan temuan kasus itu, Agus mengungkapkan, bahwa persentasinya masih di bawah satu persen atau 0,8 persen dari total jumlah pelajar.
“Meski demikian kita tetap waspada. Bahkan pekan depan akan dilakukan random sampling kembali di sejumlah sekolah yang memiliki jumlah siswa dan mobilitas yang tinggi,” kata dia.
Agus menetapkan, minimal 10 persen dari total populasi pelajar di sekolah dilakukan sampling tes swab. Hal itu sebagai upaya pencegahan kluster Covid-19 pada usia 10-17 tahun.
Dengan adanya temuan kasus ini, Agus juga menegaskan, PTM akan tetap berjalan namun sekolah belum diperkenankan membuka PTM seratus persen. (Aming)