Citrust.id – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon menanggapi terkait beredarnya video orang yang mengalami kejang hingga jatuh mendadak, bahkan ada yang meninggal di pinggir jalan. Video tersebut beredar dan dibagikan di media sosial.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon, Sri Laelan Erwani menjelaskan, bahwa orang yang sedang mengendarai atau jalan kaki, kemudian secara mendadak meninggal itu bukan karena Covid-19.
“Kalau kejang kemungkinan epilepsi. Kita harapkan masyarakat tidak terlalu phobia atau takut. Sehingga menimbulkan fitnah di tengah masyarakat,” ujarnya, Senin (13/4).
Ia juga menambahkan, tahapan reaksi Covid-19 tidak tiba-tiba bergejala, bahkan sampai mendadak jatuh. “Perjalanan penyakit Corona tidak demikian,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sri, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 meminta kepada masyarakat, agar tidak takut berinteraksi dengan ODP. Karena pihaknya mendapatkan laporan masyarakat yang takut, hingga enggan mendekati rumahnya.
“Pada prinsipnya kita menjaga jarak. ODP itu belum tentu positif. Karena banyak yang kami periksa ternyata negatif. Walaupun positif, misalnya, mereka itu tanpa gejala atau gejala ringan. Kita tetap aman dengan menjaga jarak, serta menggunakan masker dan memakai pelindung lainnya,” jelasnya.
Sri juga mencontohkan, misalnya ada ODP di lngkungan tempat tinggal yang mengharuskan karantina mandiri. Kemungkinan keluarga tersebut mengalami kesulitan memperoleh bahan pangan.
“Sudahilah stigma negatif yang ada. Bila perlu kita saling bantu. Diri kita juga harus bersih, tidak menyentuh wajah sembarangan sebelum membersihkan tangan,” katanya.
Apabila pasien positif Covid-19 meninggal, kata Sri, virus juga akan mati dalam beberapa jam. “Sehingga jangan sampai terjadi kepanikan. Jangan sampai saudara kita yang sedang memerlukan bantuan justru tersingkirkan,” katanya. (Aming)