Idap Daging Tumbuh Sebesar Bola Sepak, Warga Majalengka Ini Butuh Bantuan Biaya

Citrust.id – Seorang pria lanjut usia, Aep (65), warga Blok Desa RT 03/01 Desa Jatisawit, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, yang berkerja sehari-sehari sebagai buruh tani hanya bisa menahan sakit di punggungnya. Rasa sakit itu berasal dari benjolan yang sudah 15 tahun tumbuh. Kondisi semakin memburuk, karena tidak mempunyai biaya untuk berobat.

“Kalau untuk berobat saya punya Kartu Indonesia Sehat (KUS), cuman buat ongkos ke Rumah Sakit dan biaya hidup keluarga yang menunggu di Rumah Sakit jika saya harus dirawat,” kata Aep, Sabtu (31/03).

Untuk itu dirinya meminta bantuan kepada para dermawan agar mau membantu menyisihkan sebagian rizkinya, untuk kelancaran proses pengobatan penyakit daging tumbuh yang selama ini dideritanya.

“Karena saya tidak punya uang untuk ongkos pulang pergi ke Rumah sakit, selama ini saya kalau pulang pergi ke Rumah Sakit naik angkot. Saya hanya seorang buruh tani, apalagi saat ini saya juga lagi berobat jalan, karena saya juga menghidap penyakit paru-paru, sudah hampir 6 bulan saya berobat jalan,” imbuhnya.

Aep menyebutkan, penyakit yang dia derita ini berawal dari adanya benjolan kecil sebesar telur di punggungnya. Karena menganggap hanya benjolan biasa dan tidak berbahaya, Aep pun hanya mendiamkannya saja. Namun lama-kelamaan benjolan tersebut semakin membesar dan mulai terasa sakit, perih, serta panas di bagian benjolan tersebut. Hingga saat ini sudah seukuran bola sepak

“Saya pikir hanya benjolan biasa dan tidak berbahaya, karena awalnya tidak sakit, namun lama kelamaan ukurannya semakin besar. Sekarang ada sedikit sakit dibenjolan tersebut, orang-orang bilang ke saya bahwa itu daging tumbuh,” ujarnya didampingi Kanilem (60) istri tercintanya.

Saat ini menurutnya, untuk proses pengobatan daging tumbuh belum bisa dilakukan karena menurut dokter RSUD Majalengka, sekarang sedang berjalan untuk pengobatan penyakit paru-paru.

BACA JUGA:  Peringatan HKGB ke 65 Bhayangkari Kota Cirebon Berikan Program Akta Gratis

“Dulu juga saya pernah melakukan pemeriksaan ke Puskesmas, tapi kata dokter saya mengindap penyakit paru-paru, jadi saya hanya memeriksakan penyakit paru-parunya saja, sekarang sudah berjalan hampir 6 bulan rawat jalan di RSUD Majalengka, karena saya khawatir jika harus diperiksa kedua-duanya, takutnya kondisi badan saya tidak kuat, itu juga atas saran dokter,” papar ayah 4 orang anak ini. /abduh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *