Pelajar Korban Ketapel Panah Tak Bisa Ikut UN

Cirebontrust.com – Korban penyerangan Derry (18) pelajar kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bakti Persada, yang tengah mengalami perawatan akibat kepalanya tertancap anak panah, tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang digelar hari ini di sekolahnya, Senin (03/04).

Korban yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, tak bisa hadir ke sekolah mengikuti ujian lantaran kondisinya yang masih lemah.
Sementara, pihak sekolah akan mengusahakan korban untuk mengikuti ujian susulan dengan mengajukan laporan ke pusat.

Kepala Sekolah SMK Bakti Persada, Toto Sunarto, menyatakan dirinya menyayangkan peristiwa nahas yang menimpa anak didiknya. Peristiwa yang diduga dilakukan dua orang pelaku tersebut, terjadi saat korban pulang dari istighosah di sekolah. Tak hanya melukai korban, peristiwa tersebut juga mengakibatkan Derry tak bisa mengikuti ujian Nasional yang mewajibkan siswanya datang ke sekolah.

Sementara, pihak sekolah yang mengetahui kondisi Derry yang belum memungkinkan mengikuti UN, akan mengambil sejumlah langkah guna memperjuangkan ujian dan hak lulus anak didiknya.

Pihak sekolah berencana membuat laporan terkait kondisi korban yang ditujukan ke tim ujian pusat, agar bisa mengikuti ujian susulan.

“Meski demikian, pihak sekolah belum tahu apakah akan ada ujian susulan, mengingat ujian saat ini berbasis komputer yang mengharusnya siswa mengerjakan di sekolah secara langsung dan sesuai jadwal,” katanya.

Sementara itu, kini Derry masih menjalani perawatan intensif guna mengeluarkan racun karat dari paku panah yang menancap di keningnya.  Bahkan, Derry kerap mengeluhkan pusing dan nyeri pasca-pengangkatan anak panah yang menancap di keningnya tersebut. (Sukirno Raharjo)

BACA JUGA:  Pemkot Targetkan Akhir 2017 Seluruh Warga Cirebon Terdaftar Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *