MAJALENGKA (CT) – Cicih Kurnaesih (46) warga Dusun Kamulya, Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka positif menderita kaki gajah sejak puluhan tahun lalu. Meski sudah berobat ke dokter Puskesmas, penyakitnya tak kunjung sembuh.
Merespons hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada Kamis (26/05) melakukan pengambilan sample darah kepada 250 warga warga, yang tinggal di radius hingga 75 meter dari rumah penderita. Hal tersebut dilakukan guna menjaga kemungkinan penyebaran penyakit, yang disebabkan oleh virus vilaria yang dibawa oleh gigitan nyamuk.
Menurut keterangan Cicih, penyakit kaki gajah telah dideritanya sekitar 25 tahun lalu. Awalnya kedua lengannya mengalami pegal dan terkadang sakit tak terhingga. Lama kelamaan kedua tangan dan kelima jarinya terus membesar.
“Saya pikir awalnya rematik, karena tangan terus membesar walaupun tenggang waktunya sangat lama, sehingga terus menerus diobati rematik. Namun setelah diperiksa dokter, ternyata bukan karena rematik, tapi kaki gajah,” ungkapnya, Jumat (27/05).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Gandana Purwana didampingi stafnya, Ence, membenarkan adanya penderita kaki gajah di wilayah yang dipimpinnya.
“Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk dan cacing yang ada di tubuh penderita aktif pada saat malam hari. Makanya kamipun mengambil sample darah warga di sekitar rumah penderita, pada saat malam hari,” ungkap Gandana. (Abduh)