MAJALENGKA (CT) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menimpa seorang Rizki (24) warga perumahan Bumi Cikal Asih, Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, yang bersangkutan kini menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit.
Penyakit DBD yang dideritanya baru diketahui pada Kamis (07/01/) setelah dirinya menjalani perawatan di Rumah Sakit, awalnya dia hanya menduga penyakit demam yang dideritanya sejak akhir pekan lalu adalah panas
“Awalnya pusing disertai demam yang cukup tinggi, perut terasa nyeri yang berlebihan serta kepala pusing. Saya menduga pusing dan perut sakit akibat penyakit mag karena sempat terlambat makan,” ungkap Rizki kepada CT, Jumat (07/01).
Ia mengatakan pada hari ketiga suhu tubuhnya menurun namun malamnya kembali panas hingga 38,5 derajat celcius, selain itu rasa pusing kepala yang berlebihan hingga hampir tak mampu berjalan. “Dokter Rumah Sakit mendiagnosa DBD,” ungkap Devi kakak kandungnya.
Devi mengatakan akibat penyakit yang diderita adiknya terlalu lama kini trombositnya turun hingga 32.000, demikian juga dengan Hemoglobinnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dr. Gandana Purwana meminta seluruh masyarakat terus mewaspadai munculnya penyakit DBD, penyakit tersebut rentan menjangkit warga karena curah hujan yang rendah, sehingga nyamuk mudah bersarang.
“Kasus DBD biasanya muncul cukup tinggi di bulan Januari hingga Maret, karena pada bulan-bulan tersebut genangan air lingkungan akan sangat tinggi. Karenanya semua masyarakat disarankan untuk membersihkan lingkungan ,” kata Gandana.
Sementara itu empat kecamatan yang dianggap rawan dan endemik DBD adalah Kecamatan Majalengka, kadipaten, Ligung dan Jatiwangi. Malah menurut Gandana daerah-daerah dataran tinggi yang sebelumnya tidak ada kasus kini kasusnya mulai muncul.
“Sekarang untuk menghindari munculnya kasus, lakukan dengan tiga cara menguras, mengubur dan membersihkan, ” jelasnya. (Abduh)