Citrust.id – Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS & KPO) Kementerian Sosial Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan bimbingan sosial bagi WNI migran korban perdagangan orang, Rabu (4/12), di gedung haji Al Mabrur Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Sekitar 250 peserta mengikuti acara yang bekerjasama dengan Lembaga Women Crisis Center (WCC) Mawar Balqis, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberi materi pengetahuan dan skill, agar mampu meningkatkan fungsi sosialnya di tengah masyarakat, serta memiliki usaha rintisan untuk meningkatkan mata pencaharian melalui pemberian bantuan stimulan Rp900 ribu per orang.
Direktur WCC Mawar Balqis, Masrohah mengatakan, kegiatan ini bertujuan menjadikan warga agar menjadi tuan di negerinya sendiri. Tidak lagi menjadi buruh di negeri orang lain.
“Setelah diberikan bantuan stimulan, ada tim pengawas sebanyak 12 orang untuk memastikan agar warga bisa memanfaatkan bantuan dengan benar. Tidak digunakan untuk hal-hal lain yang bersifat konsumtif,” katanya.
Selain itu, bantuan stimulan yang dikirim oleh Kemensos tidak melalui yayasan. Melainkan langsung ke rekening masing-masing peserta. Sehingga mereka bisa memanfaatkannya secara langsung.
“Mereka dibina terlebih dahulu selama dua bulan. Tapi, setiap pekan pendamping akan melaporkan perkembangan setiap peserta. Kemudian dilakukan evaluasi. Jika baik, pemerintah akan kembali memberikan bantuan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Budi Kusumo MSi mengatakan, usaha yang akan dirintis oleh peserta bimbingan tidak dibatasi. Karena pemerintah menghendaki agar mereka berkreasi sesuai kemampuan mereka.
“Ada yang usaha kuliner, seperti kue atau makanan lainnya. Kita tidak ingin memberikan batasan. Karena yang penting mereka bisa merintis usahanya sesuai kemampuan mereka,” katanya.
Diharapkan, melalui kegiatan ini semua peserta mampu memanfaatkan bantuan stimulan ini. Karena selama pembinaan akan ada pengawasan agar mereka bisa hidup mandiri. (Aming)