Citrust.id – Setiap anak memiliki hak untuk bermain dan menikmati dunianya. Meski begitu, orangtua juga perlu memberikan pendampingan agar anak bermain sesuai proporsinya.
Namun, tak jarang, orangtua memilihkan kegiatan yang diyakininya dapat lebih bermanfaat ketimbang si kecil banyak bermain. Mengikuti ekstrakurikuler, les, atau menghadirkan guru privat menjadi salah satu andalah para orangtua.
Alasannya, agar nilai anak di sekolah tetap terjaga. Meskipun, nilai bagus belum tentu bisa mengukur tingkat kecerdasan anak. Les boleh-boleh saja.
Tetapi, terlalu banyak jadwal juga berakibat buruk bagi perkembangannya. Dilansir dari laman kompascom, Senin (23/7/2018), D. Sharon Wheeler selaku peneliti studi yang dipublikasikan dalam Taylor and Francis Journal Sport, Education, and Society menjelaskan bahwa risiko kebanyakan ikut ekskul akan lebih berat daripada manfaatnya jika terlalu dipaksakan.
Penelitian tersebut dilakukan dengan cara mewawancarai 50 keluarga dari 12 sekolah dasar yang ada di Inggris bagian utara dan barat. Sekitar 88 persen dari seluruh anak mengikuti kegiatan di luar jam sekolah hingga 4-5 kali dalam seminggu, sementara 58 persennya mengikuti lebih dari satu ekskul yang mulai pada malam hari.
Wheeler beserta timnya menemukan bahwa anak-anak usia SD yang mengikuti ekskul dan kegiatan tambahan di luar sekolah hingga 4-5 kali dalam seminggu, bahkan hingga sampai larut malam, menjadi mudah kelelahan dan tidak fokus, sehingga jarang menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga./sw