CIREBON (CT) – Tanda-tanda akan datangnya mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemkot Cirebon masih abu-abu. Walikota Nasrudin Azis tampaknya masih ragu-ragu mengeluarkan argumen perihal mutasi, meski dorongan untuk segera dilakukan “kocok ulang” jabatan itu terus mengalir.
Ditanya perihal itu, Azis malah tampak santai menanggapi isu mutasi. Dengan dialek Cirebon yang khas, Nasrudin Azis mengaku tak ingin disebut memberi harapan palsu kepada PNS akan mutasi dan promosi jabatan yang menjadi hak prerogatifnya.
“Isun keder nyebutnang e ditakon kapan mutasi, bokatan omdo (saya bingung bagaimana harus menyebutkannya jika ditanya mutasi, barangkali omdo/omong doang,red),” ungkapnya.
Ditanya soal hasil rekomendasi yang telah keluar sejak Sabtu lalu. Azis mengakui bahwa rekomendasi dari hasil tes asesmen sudah berada di atas mejanya. Namun, ia memilih untuk menunda melihat dan menimbangnya, mengingat ia perlu menghadiri banyak acara.
“Saya belum sempat baca jelasnya. Saya harus menghadiri acara pelepasan PNS purnabakti. Mudah-mudahan saja dapat hasilnya. Jadi, mutasi dapat disegerakan” ungkapnya.
Sementara, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK-Diklat) Kota Cirebon menyatakan, ada 30 kursi kosong yang harus segera terisi, mengingat jumlah itu merupakan pokok bidang penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
30 kursi yang akan terkena mutasi terdiri dari eselon IIIA sebanyak satu kursi, IIIB sebanyak tiga kursi, eselon IVA berjumlah 18 kursi dan IVB berisikan delapan kursi. Sedangkan, mutasi eselon II tinggal menunggu izin rekomendasi dari Komite Aparatur Sipil Negara (KASN)
“Kami siap kapan pun mutasi, tinggal tunggu perintah walikota dan sekda saja,” terang Kepala BK-Diklat Kota Cirebon, Anwar Sanusi. (Wilda)