Indramayutrust.com – Dua seniman Kantor Teater Jakarta, Roy Julian (40) dan Slamet Riyadi alias Mamex (38) melakukan aksi membawa peti mati dengan berjalan kaki dari Jakarta menuju Surabaya, bertujuan mengajak masyarakat untuk bisa memaknai arti hidup dan selalu ingat pada kematian.
Menurut Roy Julian, bahwa manusia pasti akan mati, untuk itu ketika semasa hidup harus mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah.
“Kapan kita akan mati, itu adalah rahasia Tuhan. Oleh karenannya, manfatkan masa hidup ini untuk memperbanyak ibadah. Peti mati yang kami bawa ini, kita jadikan sebagai narasi, bahwa kematian itu selalu mengiringi kita,” kata Roy Julian, saat melintas di jalur pantura Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Kamis (07/09).
Lebih lanjut Roy mengatakan, pengalaman dan perasaan tentang hidup dan mati telah dirasakan sepanjang jalan. Selama menempuh perjalanan, pengalaman itu mereka serap dan menjadi peristiwa-peristiwa di atas panggung nanti.
“Kami tidak tahu akan seperti apa pertunjukan kami nanti. Karena tidak ada sutradara dalam pertunjukan ini. Kami juga tidak terlalu yakin bisa sampai dengan selamat di Surabaya, karena kematian bisa datang kapan saja,” tandasnya.
Tapi setidaknya, lanjut Roy, ia sudah membawa peti mati. “Sekiranya salah satu di antara kami ada yang dipanggil mendadak di perjalanan. Namun begitu, doa kan kami agar semua lancar dan kami selamat sampai tujuan,” ujarnya.
Dikatakannya, aksinya itu sebelumnya dilakukan bertiga. Namun, salah seorang rekannya merasakan tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan dan kembali lagi ke daerah asalnya Cibitung, Bekasi.
Rencanananya, kedua seniman tersebut akan melakukan pementasan di pertunjukan teater yang digelar di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) 23 September mendatang.
“Kami berangkat dari Jakarta tanggal 1 September kemarin. Tanggal 23 September nanti harus sampai Surabaya untuk melakukan pementasan teater di Kampus UNESA Surabaya. Judul dalam pertunjukan nanti, “Fermentasi Hujan Dalam Sepatu,” yang menceritakan perjalanan hidup manusia,” pungkas Mamex. (Didi)