CIREBON (CT) – Banyaknya calon siswa yang lebih berminat mendaftar ke sekolah negeri pada PPDB tahun ini, menjadi persoalan tersendiri bagi sekolah swasta, baik yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon. Walau begitu, bukan berarti sekolah swasta tidak mempunyai kelebihan.
Seperti dikatakan Kepala Sekolah SMK Rise Cirebon, Bara Bagus Priharto, semua sekolah baik negeri maupun swasta tentu mempunyai keunggulan masing-masing. Pada titik tertentu, ‘sekat’ antara sekolah negeri dan swasta terletak pada persepsi masyarakat. Apalagi sejak munculnya istilah sekolah favorit yang tentunya mendorong para orangtua untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah yang dilabeli favorit.
Menurut Bagus, belajar di sekolah swasta bukan berarti siswa tidak bisa mempunyai kemampuan, baik akademik maupun non akademik. Ia mencontohkan, SMK Rise Cirebon yang dibinanya telah banyak mencetak lulusan yang menjadi tenaga kesehatan siap pakai, terampil dan profesional.
“Era sekarang, tak jarang dibutuhkan SDM yang mempunyai skill praktis, seperti tenaga kesehatan pada tingkat sekolah menengah,” ujarnya, Jumat (22/07).
Bagus menjelaskan, SMK Rise Cirebon mempunyai dua program, yakni farmasi dan kesehatan. Lulusannya bebas memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau langsung berkarier di dunia kerja.
SMK Rise Cirebon telah bekerjasama dengan Jepang untuk mengirimkan lulusannya belajar lebih mendalam tentang keperawatan sekaligus magang di sana. Sedangkan untuk lulusan dari program farmasi, SMK Rise Cirebon juga bekerjasama dengan salah satu jaringan apotek terkemuka, mengirimkan lulusan menjadi tenaga Asisten Apoteker.
“Permintaan dari apotek untuk menggunakan tenaga kesehatan lulusan kami tiap tahun terus meningkat,” ungkapnya.
Bagus menambahkan, pihaknya membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) hingga awal Agustus mendatang. Sehingga memberikan banyak kesempatan mendaftar bagi para calon siswa, termasuk bagi mereka yang tidak berhasil diterima di sekolah negeri. (Haris)