CIREBON (CT) – Masih banyak jalur perlintasan kereta di Cirebon tidak terpasang palang pelintasan juga luput dari penjagaan petugas KAI. Seperti di Kecamatan Kaliwedi, malah warga yang rela membantu setiap pengendara motor maupun mobil yang lewat di rel KA tanpa palang pintu.
Salah satunya, Maman warga desa kaliwedilor merupakan bersama rekannya menjaga rel KA tanpa palang pintu di dekat rumahnya.
“Saya bukan pegawai KAI tapi hanya warga biasa yang tergerak membantu pengguna jalan agar terhindar dari kecelakaan di rel KA tanpa palang pintu,” akuinya, Selasa (03/05) Para pemuda ini terpaksa memakai cara manual untuk memberitahukan pengguna jalan bila kereta akan melintas.
“Saya sudah hafal dengan suara kereta kalau mau lewat di sini. Kalau ada kereta lewat, kedua tangan saya melintang untuk menyetop kendaraan yang melintas,” katanya.
Maman mengaku tak mudah mengatur arus lalulintas saat KA datang. Bahkan, ia tak jarang adu mulut dengan pengguna jalan tatkala berusaha mencegah motor maupun mobil melintasi rel KA saat kereta hendak melintas.
“Ya itu biasa karena banyak yang tak sabar,” ujarnya.
Ia rela dicemooh pengguna jalan karena dalam sehari terdapat 19 kereta yang melintas di rel tanpa palang pintu kecamatan kaliwedi ia hanya dibantu oleh berberapa rekannya yang sukarela bergantian menjaga rel KA tanpa palang pintu di kampungnya.
“Saya bergantian jaga perlintasan KA di sini tiap delapan jam sekali,” disini saya sukarela dan kadang ada pengguna jalan yang ngasih uang,” jelasnya. (Johan)