Oleh DADANG KUSNANDAR*
SATU jabatan diperebutkan dua pasang calon. Keduanya hendak menuju puncak kekuasaan eksekutif di Balaikota Cirebon. Menyusur feng shui yang boleh dipercaya atau tidak, angka 1 berarti satu-satunya, saya dan diri sendiri. Angka 2 mudah, tidak sulit. Dari feng shui itu tergambar kedua pasangan balon Walikota Cirebon mempunyai peluang yang sama.
Angka 3 (masih menurut feng shui) mengandung arti menemukan, mendapatkan, hidup. Angka 3 merupakan penambahan/ penjumlahan angka 1 dan angka 2. Merujuk feng shui ini kedua pasang calon berpeluang memajukan Kota Cirebon.
Boleh percaya atau tidak, Oki-Edo dan Azis-Eti kelak akan menemukan formula yang tepat bagi kemajuan Kota Cirebon, mendapatkan berkah atas jabatan yang diperoleh untuk “menghidupi” masyarakat. Ketika dua pasang bakal calon kepala daerah bertarung menuai angka perolehan suara sebanyak-banyaknya pada Rabu 27 Juni 2018 mendatang, ketika itulah warga Kota Cirebon berada pada dua opsi yang sama-sama tidak terkuak.
Yakni mungkinkah pasangan yang terpilih kelak mampu memberikan kemajuan bagi daerah yang akan dipimpinnya, atau sebaliknya ia menciptakan rasa tidak nyaman (berbahaya) alias hanya sebatas memberi janji kemajuan. Celakanya apabila yang terpilih menduduki Kursi Nomor Satu ternyata diam-diam bertindak tidak terpuji. Tindakan yang berseberangan dengan feng shui angka 1,2, dan 3.
Proses pilkada Kota Cirebon dengan hiruk pikuknya dapat ditengarai memenuhi dua pilihan ekstrem dan saling bertentangan di atas. Pilkada di mana pun dan kapan pun senantiasa berada pada dua titik ekstrem yang menakutkan. Kesejahteraan yang dijanjikan berhadapan dengan kenyataan membangun kartel kekuasaan.
Keberhasilan membangun dengan kegagalan memimpin. Antara fiksi dan fakta. Pilihan yang sama-sama ekstrem itu kembali kepada warga Kota Cirebon yang terdaftar dalam DPT untuk memilih salah satu dari dua pasang calon itu atau tidak memilih satu pasang calon pun. Mengingat pilkada merupakan hak politik yang boleh digunakan atau diabaikan. @Kolomnis, tinggal di Cirebon