Citrust.id – Pengelola parkir di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan, akhirnya angkat bicara terkait polemim parkir elektronik atau e-parkir, Jumat (10/1).
General Manager M2 Parking, Helmi Sofyan, menjelaskan secara gamblang terkait kehadiran perusahaannya sebagai pengelola parkir dan pelaksanaan sistem perparkiran yang akan dijalankannya di pasar tersebut.
Didampingi Kepala Cabang M2 Parking Kuningan, Nana “Rambo”, Helmi mengatakan, M2 Parking merupakan perusahaan yang sudah berpengalaman mengelola perparkiran di berbagai kota di Indonesia.
“Di Kuningan sendiri, kami sebenarnya telah memetakan sebanyak 9 titik lokasi. Namun m, yang pertama masuk, adalah Pasar Kepuh ini,” jelas Helmi.
Dalam menjalankan sistem perparkiran yang dilaksanakan, M2 Parking, diakuinya, lebih banyak memperhatikan kearifan lokal. Kehadiran M2 Parking di Pasar Kepuh diklaimnya tidak akan memberatkan warga, baik pengunjung, maupun pedagang, justru akan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor parkir, karena tidak ada kebocoran.
“Untuk pedagang di sini kami gratiskan, hanya mengganti biaya kartu member saja sebesar Rp15 ribu pertahunnya,” ujarnya.
Di samping itu, jalan umum di depan Pasar Kepuh tidak termasuk konsep area parkir yang dikelolanya. Kehadiran portal di sana, disebutnya, hanya untuk mengatur lalu lintas agar tidak ada kemacetan.
“Kami sudah menghitung dan membuat rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Saat kami uji coba kemarin, memang terbukti, dan banyak warga yang mengapresiasi,” tutur Helmi.
Tarif parkir elektronik yang akan diberlakukan pun, diakuinya tidak akan membebani warga. Dengan hanya sekali bayar, warga pengunjung pasar bebas parkir di beberapa lokasi/toko di Pasar Kepuh tanpa akan ditarik biaya parkir seperti biasanya.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kami juga memperkerjakan pegawai asli warga Kuningan. Seluruh petugas parkir di sini kami berdayakan dan digaji sesuai kesepakatan,” sebut Helmi. (Ipay)