Citrust.id – Persoalan gender dinilai masih minim diperbincangkan dalam ruang diskusi di kalangan pelajar atau mahasiswa. Bahkan, masih ada yang belum bisa membedakan tentang perbedaan gender dan jenis kelamin.
Berdasarkan hal tersebut, PMII Komisariat Unisa dan KOPRI Unisa menggelar kajian rutin setiap hari Sabtu di Sekretariat PMII Unisa, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur.
Ketua KOPRI Unisa Nurcahyani mengatakan, masih banyak masyarakat, terutama perempuan, yang terkekang dan terdiskriminasi dengan peraturan tentang peran, hak dan kewajiban.
“Hal inilah yang memicu munculnya gerakan keadilan gender. Membahas masalah keadilan gender seringkali dikaitkan dengan pemikiran Barat. Padahal konsep keadilan gender antara perempuan dan laki-laki sejak awal diajarkan oleh Agama Islam,” ucapnya, Rabu (13/11)
Oleh karena itu, PMII hadir memberikan wawasan kepada generasi muda, terlebih kadernya, tentang pengetahuan gender. Hal tersebut, ditujukan agar kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dapat terbentuk.
“PMII melalui diskusi gender, setidaknya bisa memberikan dorongan kepada kader, khususnya perempuan, agar mampu bersaing seperti halnya laki-laki dalam berbagai ranah publik,” pungkasnya.
