Perilaku Pertamina Dinilai Seperti Rentenir, Buruh Ingin Harga BBM Rp5000/Liter

  • Bagikan

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Seperti yang telah diketahui, pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter pada 1 April 2016. Harga Premium RON 88 turun dari Rp6.950 per liter menjadi Rp6.450 per liter. Sedangkan harga solar turun dari Rp6.650 per liter menjadi Rp6.150 per liter.

Namun, buruh menuntut Pemerintah untuk menurunkan harga BBM, menjadi Rp5.000 per liter untuk premium dan Rp4.500 per liter untuk solar. Melalui Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta agar penurunan harga BBM yang signifikan, supaya dapat langsung terasa bagi masyarakat.

Presiden KSPI, Said Iqbal, mengatakan bahwa hal ini dilatarbelakangi oleh harga minyak dunia yang masih rendah di bawah US$40 per barel. Jika turun Rp500 dinilai aneh. Pasalnya, harga premiun oktan 88 di indonesia lebih mahal dibandingkan dengan harga BBM dengan oktan 92 atau 94 di Malaysia atau Amerika.

Ia menganggap kebijakan ini seperti perilaku rentenir karena buruh dan rakyat dibebani harga BBM yang masih mahal untuk menutupi kerugian Pertamina.

Berdasarkan perhitungan KSPI dengan penurunan harga BBM menjadi Rp5.000 maka biaya transportasi, sewa rumah, dan harga kebutuhan bahan pokok juga akan turun secara signifikan sekitar 15-20 persen.

Dengan begitu, akan meningkatkan daya beli buruh dan masyarakat dan dapat meningkatkan konsumsi domestik yang secara bersamaan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga bisa mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) lanjutan. (Net/CT)

BACA JUGA:  Pemda Kota Cirebon Ajak Generasi Milenial Melek Industri Digital
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *