Opan Sang Pelukis Kaca

Oleh DADANG KUSNANDAR*

OPAN atau Rafan S. Hasyim lebih dikenal sebagai pembicara/ nara sumber kajian budaya, sejarah dan naskah kuno. Ini beralasan karena Opan pada 31 Oktober 2017 telah mempertahankan desertasi berjudul “Naskah Brahmakawi Perang Jaya Analisis Fungsi Ilustrasi”. Lulus dengan predikat cum laude dari Unpad Bandung dengan promotor Prof. Dr. I. Syarif, dari Unpad, Prof. Dr. Setiawan Sabana dari FSRD ITB, dan Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra dari Unpad.

Namun demikian banyak wong Cerbon tidak tahu bahwa Opan adalah pelukis. Ini perlu diangkat mengingat bahwa sebagai pelukis kaca hanya dia dan Toto Suno yang berani membuat lukisan kaca dalam ukuran besar. Kelebihan Opan di seni lukis kaca, menggunakan penggaris dan perhitungan matematis yang njlimet.

Misalnya pembagian ruang dari objek lukis yang kecil, pembuatan detil arsir, gradasi warna dan elemen-elemen tradisional. Semuanya dilakukan secara manusia untuk menghasilkan efek menarik dalam karyanya. Ia pernah menghasilkan karya lukis kaca 2×3 meter atas pesanan Dani Setiawan, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Sedangkan Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta telah mengoleksi lukis kaca berjudul adegan perang Brata Yudha.

Lukisan kacanya ditandatangani dengan nama lengkap, bukan nama panggilan. Beberapa karyanya tersimpan di Museum Purwakarta, rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Istana Anak-anak Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan beberapa kolektor luar negeri, dan sebagainya.

Sementara pameran atas karyanya telah dilakukan di Jakarta, Denpasar, Bandung, Surabaya, dan Adelaide Australia Selatan. Yang menarik ia berpameran tanpa menggunakan dana pemerintah, dan juga selama menjadi pelukis kaca tidak pernah mengandalkan bantuan pemerintah.

Sepanjang 30 tahun melukis kaca, ia masih giat melatih anak-anak melukis kaca di Desa Mayung Kabupaten Cirebon. Salah seorang anak didiknya di Mayung tahun 2015 meraih juara satu lomba keterampilan PKBM tingkat nasional.

BACA JUGA:  Tetangga Jendral

Mang Sukanda, Nono Suwara dan Andi Rachman adalah guru pertama Opan mengenal lukis kaca. Setelah itu P. Aruna Martaningrat, Rd. Sugro Hidayat, Rastika dan Muklas Bakri. []

*Penulis lepas, tinggal di Cirebon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *