Nelayan Enggan Melaut, Pengusaha Pindang Terancam Gulung Tikar

CIREBON (CT) – Kelompok pengolah ikan pindang Mina Saluyi, Desa Sindanghayu, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon sudah sebulan kekurangan pasokan ikan akibat nelayan tidak melaut. Kamis (4/12).

Ini buntut dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sejak BBM naik nelayan enggan untuk melaut, yang berimbas pada kurangnya pasokan ikan ke pengusaha ikan pindang. Akibatnya banyak pengusaha ikan pindang menganggur sementara, karena tidak ada ikan yang bisa diolah.

Sumiah misalnya, biasanya setiap hari sibuk mengolah ikan pindang, namun karena pasokan ikan berkurang, kini ia hanya memproduksi bila pasokan ikan datang. Itu pun berebut dengan pengusaha ikan pindang yang lain. Pasokan ikan datang biasanya setiap hari, namun kini hanya datang setiap dua hari sekali.

“Dulu sih tiap hari bikin mas. Tapi mungkin karena BBM naik nelayan ga pada melaut, jadi saya ga dapat pasokan ikan. Kalo dateng juga pada rebutan sama pengusaha lain disini.” Katanya.

Para pengusaha ikan pindang berharap keadaan ini tidal berkelanjutan. Terlebih usaha ini sudah menjadi urat nadi bagi warga desa Sindanghayu. Bila berkelanjutan maka tidak menutup kemungkinan akan banyak para pengusaha ikan pindang yang akan gulung tikar. (CT-107)

BACA JUGA:  Polisi Selidiki Ambruknya Atap Sekolah SDN Kutamanggu II Cigasong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *