CIREBON (CT) – Belum lama ini organisasi muslim terbesar di dunia, mendapuk Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai destinasi wisata halal terbaik di seluruh dunia.
Penyematan label wisata halal disematkan, dengan alasan Lombok dianggap sebagai daerah yang ‘moslem friendly’ atau daerah yang ramah dikunjungi oleh umat islam.
Moslem friendly adalah suatu label untuk daerah yang mengembangkan dunia pariwisata yang mengedepankan aspek kenyamanan dalam beribadah saat berwisata. Semacam menyiapkan peralatan ibadah, kitab suci hingga arah kiblat di setiap kamar hotel.
Kemudian dalam setiap restoran yang ada terdapat label halal untuk setiap makanan yang disajikan. Bahkan, konsumen boleh bertanya soal cara pembuatan makanan tersebut, apakah caranya sesuai syariat atau tidak.
Di lain sektor, pelaku travel agent pun diwajibkan memberhentikan perjalanan saat terdengar adzan, baik diminta oleh wisatawan ataupun tidak.
Jika melihat hal itu, Cirebon yang terkenal dengan sebutan kota wali dan memiliki penduduk yang mayoritas muslim, patut iri kepada Lombok dalam penyematan label wisata halal itu. Hal ini pun ditanggapi oleh pengusaha yang juga Direktur Utama Grage Group, Bamunas Setiawan Budiman atau yang akrab disapa Oki.
“Mungkin saja Cirebon dijadikan tempat wisata halal, tapi itu semua dikembalikan kepada kita yang ada di Cirebon, kembali ke ranah personal, apakah mau memperlakukan wisatawan seperti itu atau tidak. Sudah banyak sebenarnya hotel di Cirebon yang menyediakan kitab suci, sajadah, arah kiblat, tapi tetap saja untuk masalah ibadah kembali ke arah personal,” tutur Oki.
Ia juga menceritakan bahwa saat dirinya berada di New York, ada sebuah restoran yang bernama Halal dan menyediakan masakan adat. Restoran tersebut, jelas Oki, justru diserbu oleh banyak konsumen.
“Ini sebenarnya sebepara besar kita melihat peluang, kalau kita ingin maju, ya kita harus cari dan kejar setiap peluang,” tutupnya. (Wilda)