Citrust.id – Mungkin masyarakat Majalengka belum mengetahui Sinetron Super Dede 2 di MNCTV, Tuyul & Mbak Yul Reborn di ANTV dan Tuyul & Buku Ajaib di ANTV, Jin & Jun Bikin Kepo ANTV, Jeany & Soun Miun GTV, Putra Petir MNCTV adalah produksi sinetron yang salah satu sutradaranya adalah putra asal Kabupaten Majalengka, tepatnya dari Kampung Koja Desa Cisambeng Kecamatan Palasah.
Dirinya bernama Bobby Nurdin Hidayah alias Bobby Bobob (nama film). Pria kelahiran Majalengka, 10 Mei 1986 ini adalah putra dari pasangan Drs. Ujang Sarwano dan Casnisah S.Pd.i.
Karya-karya dari Sutradara Bobby Bobob yang lain diantaranya di Film lokal misalnya Cinta Diatas Dosa (Sukabumi), Tentang Cinta Dini (Sukabumi), Berawal Dari Brosur & Pamplet (Sukabumi), Sekilas Tentang Potret Remaja (Sukabumi), Berawal Dari Pengajian (Sukabumi), !cha… (Sukabumi), Jeki Dimana (Sumedang), Aceng Kembali Ke Kota Angin (Majalengka).
Sedangkan Film Televisi (FTV) yakni Mantan Yang Tak Dirindukan, FTV TransTV, Rahasia Si Motor Bekas, FTV TransTV. Selain itu dirinya juga membuat Video Clip yaitu Gelapku Tuk Rembulan (canvas-band), Bayanganmu (canvas-band), Egokah Aku (wali) cover the gobesh., Akhir Penantian (lanina) cover the gobesh. Sedangkan Iklannya Baju Syar’i, Wwiek Muslimah Premium.
Saat dihubungi, Sabtu (14/04/2018) Bobob menceritakan ketika dirinya masih berusia 2 tahun orang tuanya berpisah, sehingga dirinya tinggal bersama neneknya di Koja dan bersekolah SDN Tegalaren 1 Kecamatan Ligung dan setelah lulus Bob menjalani pendidikan di pondok pesantren Cisambeng dan bersekolah di MTs Syafi’iyah Cisambeng.
Ketika itu dirinya selalu rangking 1 atau 2 dan setelah lulus melanjutkan ke Madrasah Aliyah (MAN) Rajagaluh dan sempat menimba ilmu di Pontren Rajagaluh pimpinan KH Uju. Belum lulus aliyah ia keluar sekolah dan memilih hijrah ke Jakarta dan bekerja di pabrik temulawak sekitar tahun 2002.
“Saat kerja keras hingga malam hari itu, dirinya sering ‘ngagerentes’ dalam hati kelak nanti akan punya mobil dan masuk gedung bertingkat,” cerita dirinya.
Selama 4 bulan bekerja di pabrik temulawak itu memberikan pelajaran kerasnya menjalani kehidupan untuk mencari nafkah. Ketika pulang dari Jakarta, saat tidurnya itu ia sering mengigau ingin sekolah dan membuat terenyuh sang ibu yang akhirnya mengadukan persoalan anaknya ke pamannya di Sukabumi.
Pamannya yang memiliki sikap keras akhirnya mau menyekolahkan Bob di SMAN 1 Cikembar Sukabumi. Ketika SMA itu, ia juga menjadi pegajar komputer di tempat kursus pamannya, dan aktif di OSIS hingga menjadi Wakil Ketua OSIS, Ketua eskul Teater dan wakil ketua eskul band di SMA. Di Sukabumi juga dirinya membikin Komunitas atau Production House yang diberi nama SIM-C Sukabumi Indie Movie Community, dirinya menjadi Ketua Umum di Komunitas tersebut.
Dirinya juga sebagai pemilik dan sutradara dari Sanggar Teater Saklar. Setelah lulus SMA ia memilih untuk kerja dan tidak kuliah. Bob pernah jadi office QC dan HRD di PT Glostar Indonesia (GSI) tapi tetap aktif ngeband. Dia pernah nganggur main band selama dua bulan, dirinya pemain drumb sedangkan tantenya pemain bassnya ngajak latihan band, dan tantenya memperkenalkan dengan dunia film terutama soal pennyutradaraan. Nama bandnya adalah Canvas Band, di group band ini dirinya sudah mengeluarkan single dan sudah aktif RBT dan persiapan mini album pada saat itu, sampai akhirnya meninggalkan band karena film.
“Awalnya saya hanya diam dan hanya melihat kerja sutradara lalu menjadi asisten sutradara, dan ilmu yang diperoleh menjadi sutradara itu secara otodidak dan bersyukur kini bisa menjadi sutradara,” tuturnya.
Meskipun selama ini dirinya lebih dikenal berasal dari Sukabumi, tapi nyatanya dirinya lahir di Kabupaten Majalengka. Karena itu, menggandeng Dewan Kesenian Kebudayaan (Dekkma) Kabupaten Majalengka membuat film yang para pemainnya adalah dari Kabupaten Majalengka dengan judul ACENG “Kembali ke Kota Angin” yang mengisahkan sosok Aceng yang diperankan oleh Agung M Raharja asal Sumedang mengadu nasib ke Jakarta, tapi Aceng tidak berhasil di Jakarta karena tidak mendapatkan restu dari emaknya, sehingga memilih pulang kampung dan bertemu dengan gadis cantik benama yang diperankan Dara Zunairti Rachmat, S.Pd., tenaga honorer pada Disdukcapil Kabupaten Majalengka.
“Saya ingin bermanfaat untuk Majalengka dan film berdurasi sekitar 30-45 Menit itu akan ditawarkan ke beberapa PH dan semoga bisa tayang di televisi sehingga bisa mengangkat nama Majalengka, karena shotingnya juga di Majalengka,” tutur Bobob.
Sementara itu Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka Asikin Hidayat, M.Pd menyampaikan film ini, kiranya layak untuk diapresiasi.
“Hasil akhir terpulang kepada pemirsa nantinya. Yang jelas ini adalah sebuah film karya anak Majalengka asli, yang kelak akan disusul dengan karya film lainnya. Semoga kerja keras ini tidak sia-sia,” kata dirinya. /abduh