oleh

Komisi V DPR RI Apresiasi Putusan Kemenhub, Bongkar-muat Batubara Hanya Disatu Dermaga

CIREBON (CT) – Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi melakukan sidak di Pelabuhan Cirebon guna meninjau aktivitas bongkar muat batubara. Ia mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, yang memutuskan aktivitas bongkar muat batubara hanya pada satu dermaga, yakni dermaga Muara Jati.

Menurutnya, dengan hanya 1 Dermaga yang boleh melakukan aktivitas bongkar muat batubara ini, bisa mengurangi dampak lingkungan, termasuk polusi debu batubara.

“Saya apresiasi Pemerintah Pusat yang sangat responsif, keputusan tepat dan tegas terkait dampak lingkungan akibat batubara,” ujar Yoseph kepada CT, Kamis (07/01).

Yoseph menambahkan, dirinya tidak menutup mata mengenai dampak dari debu batubara tersebut. Namun menurutnya, harus ada solusi untuk kebaikan bersama antara warga dan Pemerintah.

“Mengenai dampak, kami sangat prihatin tentunya, tapi keputusan dari Kemenhub saya menghargai dengan hanya dibolehkan 1 Dermaga dan tidak ada Stockfiled di dalam Pelabuhan,” kata Yoseph.

Yoseph pun mengerti jika warga sekitar menginginkan agar aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan Cirebon ditutup secara total. Namun, Yosep mengatakan jika aktivitas bongkar muat batubara ini ditutup secara total adalah hal yang tidak logis.

Selain itu, menurutnya perlu waktu untuk menutup semua aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan Cirebon.

“Saya siap mendukung untuk mencari solusi terbaik, tapi kalau ditutup total itu tidak logis, mau dikemanakan batubaranya, kan sayang sekali. Itu memerlukan masa transisi untuk menutup, butuh waktu,” katanya.

Sementara itu, Kepala KSOP yang baru beberapa hari dilantik, Revolindo mengatakan dirinya sepakat akan menyelesaikan masalah ini dengan mencari solusi terbaik dengan beberapa pihak.

“Saya sudah bertemu dengan Walikota, dan sepakat untuk menyelesaikan masalah ini bersama, mencari solusi terbaik,” katanya.(M. Iskandar)

Komentar